JawaPos.com – Pemerintah membolehkan masyarakat melakukan staycation atau berwisata, namun hanya di daerahnya saja. Hal ini dilakukan demi meningkatkan perekonomian.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menuturkan, meskipun dikatakan untuk meningkatkan perekonomian, menurutnya ini tidak akan efektif.
“Tidak efektif, karena kan yang tumbuh itu hanya daerah tertentu, kalau Jakarta ya hanya Jakarta saja, tidak akan berpengaruh pada daerah penyangga lainnya,” jelas dia kepada JawaPos.com, Jumat (2/4).
Malahan, kata dia ini dikhawatirkan dapat menimbulkan penularan lebih masif lagi. Sebab, jika wisata dibuka tanpa penjagaan khusus protokol kesehatan, ini hanya akan menjadi bumerang saja.
“Iya (makin menyebar), itu malah justru sebenarnya covid-19 ini kan juga udah ada varian virus, itu justru kekhawatiran saya pemerintah sepertinya tidak siap merespon atau menindaklanjuti potensi penularan di liburan,” ujar dia.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio memperingatkan bahwa pandemi belum selesai. Kata dia, pengawasan untuk pembukaan wisata ini perlu ditingkatkan.
“Pandemi sendiri kan belum selesai, kalau saya lebih baik tidak dilakukan karena kita kan belum selesai pandemi, kalau meledak lagi gimana, kita jangan bergembira dulu, main buka aja, jalanan aja sudah macet gitu. Gimana mau meningkatkan ekonomi, orang pandemi masih ada. Kan belum ada pembebasan, ini kan belum hilang, harus tetap 5M dijalankan, nggak usah keluar kalau nggak perlu,” terang dia.
Credit: Source link