Penjualan Renault turun empat tahun berturut-turut

Jakarta (ANTARA) – Grup Renault, Selasa (17/1), mengatakan penjualan merek andalannya turun selama empat tahun berturut-turut. Pada tahun 2022 penjualan turun menjadi 1.466.729 unit, tercatat turun 9,4 persen dari tahun 2021, tidak termasuk Rusia.

Pembuat mobil Prancis, yang terpukul lebih keras daripada kebanyakan pesaingnya oleh krisis COVID-19 dan hambatan rantai pasokan karena kekurangan chip, berada di tengah-tengah perubahan haluan dalam upaya untuk meningkatkan keuntungan.

Grup ini bertaruh pada mobil bermargin lebih tinggi dan mobil listrik untuk mendorong pertumbuhan. Dikatakan bahwa pada tahun 2022 merek Renault, yang menyumbang dua pertiga dari penjualan grup, adalah merek Eropa ketiga untuk penjualan kendaraan listrik setelah Toyota dan Tesla dengan 228.000 unit terjual, meningkat 12 persen dari tahun 2021.

Pangsa pasar globalnya adalah 4 persen, menyusut 0,5 poin persentase dari tahun sebelumnya. Dari 10 pasar teratas, merek Renault mencetak peningkatan penjualan hanya di dua negara yaitu Turki dan Kolombia.

Penjualan turun 15 persen di pasar teratas Prancis, stabil di pasar nomor 2 Brasil dan turun 25 persen di pasar terpenting ketiga, Jerman. Termasuk Rusia, penjualan global turun 15 persen.

Fabrice Cambolive, Chief Operating Officer merek Renault, mengatakan dia optimis hal-hal akan membaik tahun ini karena perusahaan memiliki portofolio yang lebih baik dan saham yang lebih tinggi.

Namun, dia mengakui bahwa pemotongan harga global yang diumumkan baru-baru ini oleh Tesla adalah masalah yang harus dihadapi oleh Renault.

“Ini langkah yang menantang semua orang,” katanya kepada wartawan melalui telepon konferensi.

Pada bulan November, grup Renault meluncurkan perombakan besar-besaran yang akan memisahkan aktivitasnya di lima bisnis, memperdalam hubungan dengan Geely China dan melepaskan unit kendaraan listriknya melalui daftar pasar saham tahun ini.

Perusahaan juga sedang dalam pembicaraan dengan mitra Jepang Nissan untuk merestrukturisasi aliansi lama mereka, demikian disiarkan Reuters, Selasa (17/1).

Baca juga: Renault dalam pembicaraan final turunkan saham di Nissan

Baca juga: Rusia luncurkan Moskvich, mobil buatan lokal berdesain mirip SUV China

Baca juga: Nissan disebut ingin gabung Mitsubishi di 2019 demi hindari Renault

Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023

Credit: Source link