Dalam kemiliteran Korea, ada satuan khusus DP (Deserter Pursuit) yang bertugas mengamankan tentara yang membelot. Singkatnya, tentara berburu tentara. Namun, misi DP tak melulu tegang. Banyak sisi tak terduga yang diungkap dalam miniseri baru Netflix itu.
—
PRAJURIT Ahn Joon-ho (Jung Hae-in) adalah rekrutan wajib militer (wamil) yang paling berdedikasi. Tenang, cermat dalam mengamati, namun kaku. Sikap itu menarik Sersan Park Bum-gu (Kim Sung-kyun). Setelah sebelumnya ditugaskan di kepolisian militer, Joon-ho dipindahtugaskan ke unit DP. Unit itu bertugas menangkap para anggota militer yang kabur dari tugas.
Di unit barunya, Joon-ho bekerja bersama Kopral Han Ho-yeol (Koo Kyo-hwan). Berbeda dengan Joon-ho yang disiplin, Ho-yeol jauh lebih santai. Karena lebih senior, Ho-yeol kerap memberikan nasihat dan tips yang mengganggu. Perbedaan itu membuat mereka sering ribut. Bum-gu yang penyabar sering ikut naik darah karena anak buahnya tersebut.
Meski penuh keributan, DP selalu berupaya maksimal dalam melaksanakan tugas. Mulai menyamar hingga berhadapan dengan komplotan berbahaya. Sayang, unit solid itu harus bekerja di bawah Letnan I Im Ji-seob (Son Seok-koo), pimpinan baru di satuan mereka. Ji-seob tak memedulikan kondisi pasukannya, termasuk DP. Targetnya satu: naik pangkat dengan cepat.
Diangkat dari webtoon bertema kritis, cenderung dark, dan brutal, D.P. melalui banyak penyesuaian. Sutradara Han Jun-hee bekerja sama dengan kreator D.P. Kim Bo-tong untuk membuat formula baru dalam format miniseri. ’’Kami buat ceritanya lebih ringan, namun tak mengurangi esensi dan sisi kemanusiaan yang ditampilkan Bo-tong dengan baik di komik,’’ ungkapnya dalam konferensi pers virtual yang diikuti Jawa Pos pertengahan pekan ini.
Untuk mematangkan drama, Jun-hee menyempurnakan naskah selama 5–6 tahun. Buatnya, mengemas D.P. dalam format drama butuh ketelitian. ’’Drama ini menceritakan sudut pandang anak muda yang harus mengikuti wamil dan banyak isu sosial,’’ paparnya.
Meski merupakan drama adaptasi dengan muatan beragam isu sosial, Jun-hee tetap membuka ruang bagi para cast untuk mengeksplorasi tokoh. ’’Dia membebaskan kami berimprovisasi dan menginterpretasikan karakter. Penyutradaraannya benar-benar menyenangkan,’’ kata Seok-koo.
Tim produksi D.P. menyajikan kehidupan di barak militer dengan nyata. ’’Rasanya seperti mengulang wamil. Aku sangat tegang ketika berakting di markas, lengkap dengan seragam,’’ ujar Hae-in.
Lantaran bertemu intens di set, cast dan kru D.P. memiliki jiwa korsa. ’’Kami berteman baik, seperti teman sejak SD yang sering melempar candaan tiap hari. Setelah syuting, kami masih bertemu,’’ jelas Kyo-hwan.
Menurut Jun-hee, D.P. lebih dari sekadar gambaran dunia militer Korea. Dia menilai muatan ceritanya cukup kompleks dan nyambung dengan penonton dari luar Negeri Ginseng. ’’Dari drama ini, kalian akan melihat begitu banyak hal di tempat yang tak terlihat orang lain,’’ tutur Jun-hee yang juga menyutradarai Hit-and-Run Squad. —
Credit: Source link