JawaPos.com-Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau biasa disingkat menjadi Perum Perhutani meraih penghargaan dalam ajang 4th BUMN Aniversary Award dari The Iconomics untuk kategori Forestry atas keberhasilan mengelola hutan secara berkelanjutan.
Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya berkomitmen menjalankan peran strategis perusahaan di tengah kemajuan teknologi, perkembangan zaman, dan persaingan global.
“Kami mendukung sistem kelestarian lingkungan, sistem sosial budaya dan sistem perekonomian masyarakat perhutanan, serta dalam mengelola perusahaan, Perhutani menghargai seluruh aturan mandatory dan voluntary guna mencapai visi dan misi perusahaan,” kata Anis.
Dalam ajang 4th BUMN Aniversary Award tersebut, Perhutani meraih Best Video Company Profile In Forestry Category.
Anis berharap video profile perusahaan tersebut bisa memperkenalkan Perhutani kepada publik bahwa Perum Perhutani menjadi perusahaan pengelolaan hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat di pulau Jawa dan Madura. “Semoga penghargaan ini dapat memacu semangat kami, khususnya di bidang corporate communication agar ke depan dapat terus berkarya dan mengukir prestasi,” ujarnya.
Direktur Utama Iconomics Bram S. Putro menuturkan ajang 4th BUMN Aniversary Award memberikan sorotan khusus pada brand equity perusahaan-perusahaan pelat merah atau BUMN.
Menurutnya, tidak mudah menjadi perusahaan BUMN dikarenakan harus menjaga citra perusahaan dan brand equity kepada masyarakat umum. Kementerian BUMN terus melakukan transformasi dan perampingan jumlah perusahaan agar mudah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian.
Ajang BUMN Award itu mengakomodir perkembangan BUMN yang meraih penghargaan tahun lalu, mendorong semangat BUMN untuk memperhatikan brand equity, serta mendorong citra BUMN dan anak usaha BUMN.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Milik Negara, Riset, dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Girianna menyampaikan bahwa BUMN BUMN selain menjadi pendapatan negara juga sebagai modelling dalam penyampaian ke publik, maka untuk menjadi pelayan publik perlu diperhatikan brand equity.
Ia menambahkan perusahaan BUMN harus memperhatikan proses riset dan pembangunan sebagai badan pelayanan publik. BUMN juga harus memperhatikan pendapatan dan mendorong program pemerintah tetap berjalan di dalam masa ketidakpastian geopolitik dunia. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Antara
Credit: Source link