JawaPos.com – Para tenaga kesehatan hingga kini masih berjibaku menjadi garda terdepan melawan pandemi Covid-19 di tanah air. Namun dalam menjalankan pekerjaanya ada para tenaga kesehatan yang mendapatkan kekerasan fisik dari masyarakat.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Hanif Fadillah mengatakan kekerasan yang dialami oleh para tenaga kesehatan perlu menjadi perhatian oleh pemerintah. Sebab mereka hanyalah menjalankan tugasnya.
“Itu yang paling mengemuka perhatian terhadap perlindungan dari pemerintah. Perlindungan dari sisi keselamatan terhadap pelayanan dari infeksi dari terpapar dan lain sebagainya juga perlindungan yang akhir-akhir ini muncul terhadap kekerasan. Yang dilakukan oleh oknum-oknum masyarakat kepada perawat,” ujar Hanif dalam diskusi virtual di Jakarta, Sabtu (21/8).
Hanif mendapatkan dari informasi yang ia dapatkan sudah ada belasan perawat yang mengalami kekerasan fisik dari masyarakat saat menjalankan tugasnya. Namun kata dia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) termasuk para tokoh juga belum memberikan perhatiannya.
“Nah bagaimana untuk menghargai tenaga kesehatan pada umumnya untuk mengurangi kekerasan. Jadi menurut saya suatu pernyataan yang adem perlu disampaikan. Tapi sampai hari ini belum ada, ada pun tokoh-tokoh politik ya,” katanya.
Selain itu masalah lain adalah banyak tenaga kesehatan yang belum mendapatkan insentif dari pemerintah. Padahal mereka telah berjuang dalam penanganan Covid-19 di tanah air.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link