Perusahaan Multinasional Dukung Target Indonesia Emisi Nol 2050

JawaPos.com – Perusahaan multinasional Danone Indonesia mendukung target pemerintah untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol gas rumah kaca pada 2050, dikutip dari ANTARA.

Chief Executive Officer Danone Indonesia, Connie Ang mengatakan, pihaknya percaya adanya keterkaitan yang kuat dan langsung antara kesehatan masyarakat dengan kesehatan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.

“Visi ini diwujudkan salah satunya lewat komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon. Kami berkomitmen untuk mencapai Emisi Nol pada 2050,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Terkait hal itu, menurut Connie, terdapat empat ambisi yang menjadi inti dari agenda perlindungan alam yang diimplementasikan oleh perusahaan, yaitu memerangi perubahan iklim, melindungi siklus air, membantu membangun ekonomi sirkular, serta mempromosikan pertanian regeneratif.

Secara global, tambahnya, perusahaan telah mengurangi intensitas emisi hingga 27 persen jika dibandingkan pada 2015 dengan memangkas konsumsi energi, mempromosikan penggunaan energi terbarukan seperti pemakaian solar panel dan boiler biomassa, menerapkan praktik pertanian regeneratif, menghilangkan deforestasi di sepanjang rantai pasok, menciptakan kemasan yang sirkular, dan mengimbangi emisi yang tersisa.

Sebagai salah satu upaya melindungi siklus air, telah menerapkan Danone Water Policy, seperangkat kebijakan perusahaan yang dilaksanakan untuk mengamankan keberlanjutan sumber daya air.

Perusahaan juga memiliki komitmen untuk mencapai Positive Water Impact pada tahun 2030, dimana kita dapat mengembalikan air lebih banyak dari yang digunakan.

Selain itu juga menerapkan pendekatan ekonomi sirkular pada kemasannya dengan mempromosikan model bisnis yang dapat digunakan kembali melalui galon guna ulang, yang juga terbukti diproduksi dengan 83 persen emisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan galon sekali pakai.

Di sisi internal, lanjut Connie, pihaknya telah menjalankan sebuah mekanisme tata kelola iklim yang menyeluruh di seluruh operasional perusahaan di seluruh dunia. Untuk memantau implementasi tata kelola iklim tersebut, seluruh jajaran telah menetapkan peran dan tanggung jawab dari masing-masing anggota serta memantau pencapaian aksi mitigasi perubahan iklim menggunakan indikator kinerja utama di tingkat manajerial.

Selain itu, juga mengidentifikasi risiko dan peluang dari inisiatif pengurangan emisi serta potensi dampaknya terhadap bisnis, serta berkolaborasi lintas rantai pasok untuk mengimplementasikan solusi terhadap perubahan iklim.

“Kami percaya bahwa sektor swasta memiliki peran penting untuk menjadi pendorong dan akselerator pencapaian target-target net zero emission. Namun, kami juga sangat butuh dukungan dari seluruh pihak terkait, di antaranya pemerintah, organisasi masyarakat, akademisi, agar kita bersama-sama dapat meraih masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi generasi kita selanjutnya,” ujar Connie.

Sementara itu Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Muhammad Yusrizki, mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk segera mengimplementasikan strategi pengurangan emisi karbon.

“Peran perusahaan multinasional seperti Danone Indonesia menjadi sangat penting karena pengalaman perusahaan yang mumpuni dalam mengurangi emisi karbon dapat dijadikan contoh bagi perusahaan-perusahaan lain dalam menciptakan inisiatif-inisiatif serta strategi bisnis yang mengedepankan ekosistem berkelanjutan di seluruh rantai pasok, sehingga kita bersama-sama dapat mencapai target Indonesia Net Zero,” ujarnya.


Credit: Source link