Prilly Latuconsina; Aku Tidak Dilatih Menjadi Orang Terkenal

JawaPos.com – Prilly Latuconsina tidak pernah menyangka dan tidak pernah bercita-cita jadi populer dan dikenal oleh banyak orang. Dulu cita-citanya bukan menjadi artis, tapi menjadi guru dan dokter.

“Dulu jadi populer nggak pernah kepikiran jadi elemen dalam hidup aku,” kata Prilly Latuconsina dalam podcast Denny Sumargo.

Dewi Fortuna menghampiri. Rating sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS) 2014 selalu moncer. Bahkan, kerap menduduki peringkat pertama.

Sinetron inilah yang melambungkan nama Prilly hingga memiliki banyak penggemar. Tak hanya mengagumi lewat layar kaca, beberapa penggemar bahkan rela jauh-jauh datang ke lokasi syuting, sekadar ingin bertemu Prilly dan berfoto.

Namun, ibarat makin tinggi pohon, makin kencang angin berembus, di tengah popularitasnya, Prilly juga memiliki haters. Ada saja komentar kurang baik, mulai dari soal gaya berpakaian, kehidupan pribadi, dan lain-lain.

Hal itu yang membuat Prilly gerah bahkan sempat mengalami depresi. “Kok begini sih jadi artis?” keluhnya.

Prilly mengakui dirinya menggunakan pakaian seperti orang pada umumnya kala itu. Tidak seperti yang biasa dikenakan artis. Seperti itu saja bisa menjadi bahan pergunjingan netizen.

“Kalau lihat sinetron aku awal-awal, aku masih pakai bedak bayi, enggak pakai make up artist. Baru pakai make up artist pada pertengahan sinetron,” akunya.

Konsekuensi lain dari menjadi populer, dirasakan Prilly, harus selalu menjaga apapun hingga hal-hal kecil. “Aku sampai tidak bisa melakukan hal-hal normal yang harusnya. Itu dijaga. Misalnya ngomong blak-blakan, ketawa-ketawa sama teman. Oh, ternyata aku nggak boleh melakukan itu lagi,” katanya.

“Waktu itu aku masih umur 18 tahun mana ngerti cara berperilaku di depan kamera. Aku tidak dilatih menjadi orang terkenal. Memang itu terjadi belajar sendiri, belajar bagaimana menghadapi publik,” imbuh Prilly.


Credit: Source link