Program Kartu Prakerja Lanjut, Dorong Pemulihan Ekonomi

JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto memastikan, Program Kartu Prakerja akan berlanjut pada semester kedua tahun ini.

Program Kartu Prakerja Gelombang 17 sudah ditutup sejak 7 Juni 2021. Adapun kuota yang dibuka hanya mencapai sekitar 44 ribu. Jumlah tersebut lebih sedikit dari kuota yang dibuka pada gelombang sebelumnya karena gelombang ini hanya untuk memulihkan kepersertaan yang dicabut di gelombang 12-16 lalu.

Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (Core) Yusuf Rendy Manilet mengapresiasi keputusan pemerintah tersebut yang bertujuan menjaga momentum pemulihan ekonomi yang sedang berjalan saat ini.

“Saya kira ini keputusan yang baik, program Kartu Prakerja dalam upaya mendorong pemulihan ini harus dilanjutkan. Karena penciptaan lapangan kerja belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi bahkan sektor yang menyerap tenaga kerja di industri manufaktur masih relatif kecil,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (10/6).

Selain itu, kata Yusuf, program Kartu Prakerja berhasil melahirkan para wirausaha baru di tengah pandemi Covid-19. Bahkan menciptakan lapangan kerja di tengah krisis pandemi Covid-19.

“Saya kira, sejak digulirkannya program Kartu Prakerja ini, proses pemulihan ekonomi nasional terjadi. Artinya pemerintah telah berhasil mendorong penciptaan lapangan kerja sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat melalui program tersebut. Ini perlu diapresiasi dan kita dukung untuk pemulihan ekonomi yang semakin kuat,” tuturnya.

Ke depannya, kata Yusuf, pemerintah juga perlu melakukan transisi program Kartu Prakerja dengan peningkatan kurikulum dan variatif pelatihan. “Saya kira ukuran dari keberhasilan program Kartu Prakerja ini dalam jangka panjang diperlukan peningkatan pelatihan agar para pekerja yang tadinya bekerja di sektor informal kemudian naik kelas jadi sektor formal saat pemulihan sudah berangsur membaik,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan oleh ekonom Centre of Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri bahwa program Kartu Prakerja harus mengalami peningkatan variatif kurikulum agar mendorong kemampuan angkatan kerja Indonesia baik sektor formal maupun informal.

“Kita melihat bahwa ada dua fungsi dari program Kartu Prakerja ini untuk meningkatkan kompetensi dan juga menjadi jaring pengaman masyarakat dengan memberikan bantuan sosial saat pandemi Covid-19. Namun ke depannya harus ada transisi kurikulum pelatihan agar semakin meningkatkan kualitas dari angkatan kerja kita,” kata Yose.

Menurutnya, program Kartu Prakerja ini harus terus dilanjutkan bahkan ketika pandemi sudah berakhir. Program Kartu Prakerja mampu untuk memperbaiki pekerja baik dari sisi softskill, maupun technical skill para tenaga kerja. “Saya pikir tujuan dari Program Kartu Prakerja ini sangat baik untuk meningkatkan skill angkatan kerja kita, sehingga harus diteruskan bahkan ketika tidak ada pandemi,” pungkasnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link