JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini masih berpeluang menguat. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini rupiah berada di level Rp 14.084 per dolar AS.
“Rupiah mungkin masih berpeluang menguat Senin ini dengan momentum penguatan yang diperoleh di akhir pekan kemarin,” kata analis pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi oleh JawaPos.com, Senin (18/10).
Ariston memaparkan, sentimen pasar terhadap risiko keuangan juga sedang membaik dengan kenaikan indeks saham global di akhir pekan kemarin yang didukung oleh membaiknya laporan pendapatan perusahaan terbaru. “Ini mengindikasikan pemulihan ekonomi di tengah pandemi,” tuturnya.
Di sisi lain, lanjutnya, pasar akan mewaspadai kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang kembali mendekati 1,6 persen karena membaiknya data penjualan ritel AS yang dirilis akhir pekan lalu. Kenaikan yield ini menandakan antisipasi pasar terhadap kemungkinan pemberlakuan tapering dalam waktu dekat. Hal ini bisa mendorong penguatan dolar AS.
Ariston menambahkan, pagi ini sekitar pukul 9.00 WIB, data PDB Tiongkok kuartal ketiga bisa menjadi market mover. Jika data dirilis di bawah ekspektasi 5 persen aset berisiko bisa tertekan, termasuk rupiah.
“Potensi penguatan ke kisaran 14.020, dengan potensi pelemahan ke arah 14.100,” pungkasnya.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link