Salurkan Seribu Ton Beras Wakaf untuk Antisipasi Gelombang PHK

Salurkan Seribu Ton Beras Wakaf untuk Antisipasi Gelombang PHK

JawaPos.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali berpotensi menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) baru. Aksi Cepat Tanggap (ACT) meresmikan penyaluran seribu ton Beras Wakaf untuk antisipasi adanya gelombang PHK tersebut.

ACT menilai pemberlakuan PPKM Darurat bisa kembali memukul pelaku UMKM. Diperkirakan sekitar 70-80 persen UMKM yang sebelumnya mencoba bangkit, bakal merosot kembali. Kondisi ini bisa memicu terjadinya PHK kembali seperti pada awal-awal pandemi tahun lalu.

Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan penyaluran seribu ton beras wakaf tersebut adalah respons mereka dalam program Operasi Pangan Gratis. Operasi ini diluncurkan di Wakaf Distribution Center, Gunung Putri, Bogor pada Kamis (8/7). ’’Program ini siap mendukung kebutuhan pangan masyarakat di tengah pembatasan aktivitas yang begitu ketat,’’ katanya.

Ibnu mengatakan ACT membawa semangat Indonesia Darurat Solidaritas. Sebab dengan adanya pembatasan sosial saat ini, tidak boleh mengurangi tingginya jiwa solidaritas di tengah-tengah masyarakat. Dia mengatakan budaya gotong royong dan kebersamaan harus terus diciptakan. ’’Kita harus terus saling membantu,’’ katanya.

Dalam Operasi Pangan Gratis tersebut, ACT tidak hanya menyalurkan Beras Wakaf. Barang lainnya yang disalurkan adalah seratus ribu karton Air Minum Wakaf. Air minum ini merupakan produk hasil pengelolaan dana wakaf Global Wakaf-ACT. Selain itu juga pendistribusian hewan kurban dari Global Qurban-ACT

“Kami berharap dengan cara inilah kemudian bangsa Indonesia mampu bangkit lebih cepat. Ini merupakan bantuan awal, jika PPKM Darurat benar diterapkan secara nasional, bantuan yang kita hadirkan akan lebih besar lagi,” tambah Ibnu.

Pada kesempatan yang sama Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menyambut baik gerakan sosial dari ACT tersebut. Dia mengajak masyarakat bisa terlibat dalam kedermawanan tersebut. “Walau terpisah oleh jarak, tapi hati, pikiran, dan kepedulian harus dekat. Dan inilah sebagai perwujudan bahwa kita dekat dengan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan demikian rezeki kita akan dipermudah,” ujarnya.

Sementara, Sekjen Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty berharap, gerakan baik ini mampu menjadi salah satu hal yang memantik kepedulian masyarakat secara luas. “Kita punya karakter guyub dan solidaritas sebagai bangsa yang luar biasa. Dan ini bisa menjadi contoh yang sangat manis bagi negeri ini dan bangsa-bangsa. Terima kasih sekali lagi dan semoga Allah memberkati hati dan kemurahan yang kita bagi,” terang Jacky.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Hilmi Setiawan


Credit: Source link

Related Articles