JawaPos.com-Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut proyek infrastruktur Presiden Joko Widodo (Jokowi) tinggal gunting pita proyek Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuai banyak ktitik. Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai ucapan tersebut bagian dari upaya memanipulasi persepsi publik, seolah mantan Presiden SBY lebih hebat. Padahal, setiap pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan.
Emrus menegaskan, kejujuran dalam berkomunikasi itu penting agar masyarakat yang menerima pesannya. “Menurut saya, pola komunikasi politik AHY tidak dewasa, ini framing hanya untuk menguntungkan SBY dan dirinya. Seharusnya AHY menyatakan ini pembangunan di era SBY kemudian dilanjutkan Jokowi. Kemudian dia mengakui mana proyek pembangunan era Jokowi,” kata dia, Sabtu (24/9).
Emrus mengajak para elite politik lebih matang dan dewasa dalam berdialektika. Karena pernyataan mereka bisa memengaruhi sikap masyarakat. “Pasti berpengaruh ke bawah, tinggal kuat atau tidaknya, ini jadi tidak produktif di masyarakat. Bagi masyarakat yang tidak kritis bisa saja menelan yang elite politik katakan. Saya berharap elite politik berdialektika dengan kematangan dan kedewasaan agar masyarakat mendapat pencerahan,” imbuhnya.
Sebelumnya, AHY dalam pidatonya di Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta menyatakan, banya proyek yang diresmikan Jokowi sudah dimulai pembangunannya pada era SBY. Namun, Jokowi dianggap tidak memberikan apresiasi kepada pendahulunya tersebut.
“Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” kata AHY, Kamis (16/9). (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link