JawaPos.com – PT Siloam Internationals Hospitals Tbk (SILO) mencatat peningkatan jumlah pasien rawat inap 66,9 persen pada kuartal III/2022 secara tahunan atau year-on-year (yoy). Selain itu, inpatient days dan jumlah pasien rawat jalan juga meningkat masing-masing 23,9 persen dan 47,9 persen berturut-turut secara (yoy).
Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan mengatakan, pihaknya mencatat jumlah pasien rawat jalan dan patient days tertinggi selama 10 kuartal.
“Perseroan mencatat jumlah inpatient days dan jumlah pasien rawat jalan tertinggi dibandingkan 10 kuartal sebelumnya,” kata Darjoto dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/11).
Sementara itu, sepanjang 9 bulan di tahun 2022 ini pihaknya mencatat peningkatan inpatient days sebesae 8,3 persen menjadi 587.617 hari dibandingkan dengan 542.772 hari pada Januari-September di tahun 2021.
Hingga September 2022, Siloam mencatat telah melayani lebih dari 2,2 juta pasien rawat jalan. Jumlah tersebut meningkat 32,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.
“Jumlah inpatient days pada kuartal III/2022 tercatat pada 219.689 hari, meningkat 16,8 persen dan 22,1 persen dibandingkan dengan Inpatient Days pada kuartal II/2022 dan kuartal I/2022,” ujarnya.
Siloam mencatatkan 841.607 kunjungan rawat jalan di kuartal III/2022 jumlah tersebut meningkat 17,9 persen dan 20,4 persen masing-masing jika dibandingkan dengan kuartal II/2022 dan kuartal I/2022. Jumlah pasien Covid-19 tercatat insignifikan, berkontribusi hanya 1 persen dari total inpatient days pada kuartal III/2022.
Sementara itu, Darjoto menjelaskan, pertumbuhan volume pasien tidak terkonsentrasi pada program medis tertentu, melainkan dari berbagai jenis spesialisasi. Layanan unggulan Siloam seperti Onkologi, Kardiologi, Neurologi dan Urologi terus bertumbuh melebihi pra-pandemi sementara kasus medis telah kembali, menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Percepatan pertumbuhan operasional Siloam akan terus menuntuk kepada pertumbuhan finansial yang berkelanjutan. Pada kuartal III/2022, Siloam membukukan laba bersih tertinggi pada Rp 244 miliar, bertumbuh sebesar 120 persen dibanding kuartal II/2022 dan 2 persen secara yoy,” jelasnya.
Pada kuartal III/2022, Siloam mencatat pendapatan dari perawatan pasien Covid-19 dan testing sebanyak masing-masing kurang dari 3 persen dan 6 persen terhitung Januari-September 2022. Hal ini dibandingkan dengan 36 persen dan 34 persen pendapatan dari perawatan pasien Covid-19 dan testing di tahun 2021 pada periode yang sama.
Dengan hal ini, Siloam membukukan Pendapatan, EBITDA dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 5,4 triliun, Rp 1,4 triliun dan Rp 457 miliar selama 9 bulan di tahun 2022. Masing-masing menurun sebanyak 8,6 persen, 9,5 persen dan 17,2 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama.
Pada kuartal III/2022, Siloam mencatat pendapatan Rp 1,95 triliun dan EBITDA sebesar Rp 574 miliar. Nilai tersebut lebih rendah 6,1 persen dan 0,8 persen secara yoy. Pada kuartal III/2022, Siloam membukukan Laba Bersih sebesar Rp 244 miliar, meningkat 2,4 persen dibandingkan kuartal III/2021.
Siloam terus berinvestasi pada kemampuan platform digitalnya untuk terus meningkatkan pengalaman pasien. Platform digital ini termasuk aplikasi MySiloam, website perusahaan, live chats dan WhatsApp. Tingkat popularitas platform digital Siloam semakin tinggi dan begitu juga dengan pasien yang menggunakan platform digital ini.
Pada 9 bulan di tahun 2022, saluran digital ini berkontribusi sebanyak 18 persen dari total pasien rawat jalan. Layanan Homecare Siloam juga terus meningkat bahkan dalam kondisi pasca-pandemi.
Hingga September, tercatat layanan homecare perseroan telah menyediakan lebih dari 50 ribu layanan dan telah melayani lebih dari 21 ribu pasien.
“Saya sangat optimistis akan potensi Siloam untuk sisa tahun ini dan seterusnya. Kami akan terus berinvestasi pada kemampuan medis, kualitas pelayanan dan keunggulan operasional kami untuk melayani lebih banyak pasien, meraih kinerja yang lebih tinggi dan pada akhirnya meningkatkan nilai pemegang saham,” pungkasnya.
Editor : Banu Adikara
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link