JawaPos.com – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya sampai berwarna putih. Menurut Kamhar, pernyataan Jokowi tersebut justru mempertontonkan kebodohan.
“Apa yang dilakukan Pak Jokowi sejatinya adalah praktek mempertontonkan kebodohan dan pembodohan. Tak ada satu pun literatur pada berbagai studi kepemimpinan yang bisa ditemukan bahwa keriput dan rambut putih adalah ciri pemimpin yang tahu penderitaan rakyat dan pro rakyat,” kata Kamhar kepada wartawan Senin (28/11).
“Keriput dan rambut putih lebih tepat sebagai tanda-tanda penuaan,” sambungnya.
Kamhar berpendapat, Jokowi dinilai tidak memahami isi pidatonya, karena hanya membaca teks yang disiapkan. Sebab, hal serupa juga pernah terjadi di awal pemerintahannya saat Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) yang menaikkan nilai uang muka pembelian kendaraan bagi pejabat negara pada 2015 lalu.
“Namun jika ini dilakukan secara sadar, sebagai bentuk endorsment terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi,” ucap Kamhar.
Meski kode-kode yang dikeluarkan Jokowi hanya untuk kepentingan internal partai yang tengah dihadapkan pada dua pilihan kader terbaiknya untuk mempengaruhi pengambil keputusan terhadap siapa yang nantinya akan diajukan sebagai capres. Namun, tetap saja pernyataan tersebut terlalu berlebihan.
Kamhar juga menyesalkan terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu pada Sabtu (26/11). Padahal, Pemerintah melarang penggunaan GBK di luar pertandingan sepak bola. Namun justru, GBK bisa digunakan untuk kegiatan pertemuan relawan dengan Jokowi.
“Tak hanya substansi kegiatannya yang bermasalah, pemilihan tempat dan waktunya pun tak tepat. Publik penting memiliki kesadaran agar tak lagi salah dalam memilih calon pemimpin yang hanya bermodalkan pencitraan yang dibangun di atas tumpukan kebohongan,” tegas Kamhar.
Terkait adanya tudingan ini, hingga berita ini dipublikasikan, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media, Bey Machmudin belum membalas pesan konfirmasi yang dilayangkan JawaPos.com.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan, ribuan relawan untuk memilih pemimpin di 2024 mendatang. Menurut Jokowi seorang pemimpin terlihat dari bagaimana penampilannya.
“Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya,” ucap Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).
Menurut Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari rambutnya. Jokowi juga menyinggung ‘rambut putih’ yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.
“Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu,” pungkas Jokowi.
Editor : Kuswandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link