MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang hari raya besar keagamaan, seperti hari raya nyepi, bulan puasa dan Idul Fitri, pemerintah Kabupaten Badung, memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Badung, turun tangan untuk memastikan ketersediaan beras, minyak dan gula pasir serta kestabilan harga.
Pemantauan stok ini, dilakukan di Gedung Badan Urusan Logistik (Bulog) di Sempidi, Distributor PT. Anugerah Agung Alami dan Distributor UD. Dewata Sembako, Rabu (22/2). Menurut Kabag Perekonomian Setda Kab. Badung, AA. Sagung Rosyawati, pengecekan ke tiga distributor besar di kabupaten Badung ini, memang rutin dilakukan menjelang hari hari besar keagamaan.
Selain itu, pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti adanya sejumlah keluhan di masyarakat, yakni pada Januari lalu sudah ada kelangkaan Minyakita serta harga beras yang terus naik. “Selain memang rutin digelar menjelang hari besar keagamaan, pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti adanya kelangkaan Minyakita, serta harga beras juga cenderung naik terus. Sehingga kita perlu memastikan utamanya untuk dua produk ini,” katanya, Kamis (23/2).
Selain pengawasan terhadap dua komoditas itu, menindaklanjuti hasil rakor Kemendagri, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap harga Gula yang kemungkinan ada kenaikan. “Dari Rakor. Kemendagri, kita diminta untuk mengatensi kemungkinan kenaikan harga gula. Jadi tiga komoditas ini menjadi fokus kita,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dari hasil pemantauan di lapangan, untuk di Bulog, ternyata sudah stok beras cukup banyak. Dari pengecekan itu, diketahui untuk stok, tersedia beras sebanyak 1000 ton serta minyakita sebanyak 1000 ton.
Ini kata dia cukup untuk 5-6 bulan ke depan. “Dan karena pola penyalurannya dari D1 nya bulog, jika memang habis, maka dimohonkan kembali. Jadi untuk stok tidak ada masalah, Beras sama Minyakita. Begitu juga stok gula,” bebernya.
Meski untuk stok beras cukup untuk beberapa bulan kedepan, namun yang perlu diperhatikan, untuk beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SHPH), atau beras murah, saat ini di Kabupaten Badung, belum maksimal disalurkan. Berkaitan dengan itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan. Kabupaten Badung, untuk melakukan operasi pasar. Termasuk juga untuk penyaluran Minyakita, supaya harga di pasaran tetap stabil. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, untuk melakukan operasi pasar. Pasalnya, saat ini di pasaran, memang ketersediaan Minyakita di pasaran ada, Namun harganya masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nya,” terangnya.
Selain di Bulog, untuk di PT. Anugerah Agung Alami hanya menyalurkan Minyakita saja. Dan untuk stoknya sudah ada. Bahkan sudah dilakukan pendistribusian ke distributor besar di Bandung. Untuk segi harga, memang tidak ada kendala.
Untuk ke depan, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, agar selalu bijak dalam berbelanja. Terutama tidak panic buying ketika mendengar ada barang tertentu yang langka, atau jangan langsung memborong barang tersebut dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan. “Ketika terjadi misalnya ketersediaan terganggu, dan harga tidak stabil, pemerintah tentu akan turun tangan membantu, tidak usah panik,” tegasnya. (Adv/balipost)
Credit: Source link