Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menunjuk peta Jordan Valley saat memberikan pernyataan di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, pada 10 September 2019. (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sedang mencoba untuk “melabuhkan” aliansi antara Washington dan Tel Aviv saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjuang untuk tetap berkuasa.
Pada Sabtu (14/9), Trump mengatakan di akun Twitternya sudah berbicara dengan Netanyahu tentang “Perjanjian Pertahanan Bersama” dengan rezim Zionis.
“Saya mendapat telepon hari ini dari Perdana Menteri Netanyahu untuk membahas kemungkinan bergerak maju dengan Kesepakatan Pertahanan Bersama, antara Amerika Serikat dan Israel, yang akan semakin menjangkar aliansi yang luar biasa antara kedua negara kami,” kata Trump.
Trump lebih lanjut menyuarakan kesediaan untuk bertemu Netanyahu di sela-sela sesi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York.
Sebagai tanggapan, perdana menteri hawkish berterima kasih kepada Trump, menyatakan bahwa Israel tidak pernah memiliki teman yang lebih besar di Gedung Putih.
“Saya menantikan pertemuan kami di PBB untuk memajukan Perjanjian Pertahanan bersejarah antara Amerika Serikat dan Israel,” tambahnya.
Keduanya telah melayang gagasan tentang apa yang disebut perjanjian pertahanan beberapa hari sebelum Israel menuju ke tempat pemungutan suara.
Trump sebelumnya telah menyuarakan dukungan bagi Netanyahu untuk tetap berkuasa dan kicauan tersebut tampaknya merupakan upaya menit terakhir untuk meningkatkan citranya dengan mengutip aliansi dekat mereka sebelum pemilihan pada Selasa (17/9).
Netanyahu menghadapi tuduhan korupsi, yang memainkan peran penting dalam kampanye lawannya, mantan kepala angkatan bersenjata Israel Benny Gantz.
TAGS : Amerika Serikat Donald Trump Benjamin Netanyahu
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/59324/Strategi-Trump-agar-Netanyahu-Kembali-Terpilih/