CHICAGO, BALIPOST.com – Amerika Serikat kembali melaporkan rekor kasus setelah pada 3 Januari 2022 mencatatkan kasus COVID-19 harian sebanyak 1,03 juta orang. Pada Senin (10/1), jumlah kasus di AS bertambah 1,1 jutaan, menurut hitungan Reuters seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Tercatat 1,13 juta kasus dan merupakan total kasus harian COVID tertinggi dari negara mana pun di dunia saat penyebaran varian Omicron yang sangat menular tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Sejumlah besar kasus infeksi virus corona dilaporkan setiap Senin, karena banyak negara bagian di AS tidak melaporkan kasus selama akhir pekan.
Rata-rata jumlah kasus baru yang dicatat per tujuh hari meningkat tiga kali lipat dalam dua pekan menjadi lebih dari 700.000 kasus infeksi baru sehari.
Tidak semua negara bagian AS telah melaporkan jumlah kasus COVID hariannya pada Senin (10/1) dan angka akhir kemungkinan akan lebih tinggi.
Rekor jumlah kasus baru itu terjadi pada hari yang sama saat jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di AS juga mencapai angka tertinggi sepanjang masa, yakni naik dua kali lipat dalam tiga minggu, menurut hitungan Reuters.
Saat ini ada lebih dari 135.500 pasien COVID dirawat di rumah sakit di AS. Angka itu melampaui rekor 132.051 yang dicatat pada Januari 2021.
Walaupun varian Omicron tidak menimbulkan gejala yang parah, para petugas kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya kasus infeksi dapat membebani sistem rumah sakit.
Beberapa rumah sakit di AS telah menangguhkan sejumlah prosedur pilihan karena sedang berjuang untuk menangani peningkatan jumlah pasien dan kekurangan staf.
Lonjakan kasus COVID-19 di AS telah mengganggu kegiatan sekolah, yang berjuang dengan ketidakhadiran staf, guru, dan pengemudi bus.
Chicago membatalkan pembukaan kelas untuk hari keempat karena pemerintah distrik dan guru-guru gagal menyepakati cara untuk menangani peningkatan kasus infeksi.
Kota New York menangguhkan layanan di tiga jalur kereta bawah tanahnya karena sejumlah besar pekerja sakit, menurut akun Twitter layanan kereta bawah tanah New York.
Rencana perusahaan untuk para pekerja kembali bekerja ke kantor juga telah meleset.
Jumlah rata-rata korban jiwa akibat COVID-19 menjadi 1.700 per hari, yakni naik dari sekitar 1.400 dalam beberapa hari terakhir.
Vaksin COVID-19 yang secara khusus didesain ulang untuk menargetkan varian Omicron kemungkinan diperlukan, kata CEO Pfizer Inc pada Senin.
CEO Pfizer menambahkan bahwa perusahaannya akan memiliki satu vaksin yang siap diluncurkan pada Maret 2022. (kmb/balipost)
Credit: Source link