Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Masih 30 Ribuan, Jumlah Kematian Juga Tinggi

by

in
Tangkapan layar peta level penanganan COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus COVID-19 yang dicatatkan nasional pada Rabu (11/8) masih di 30 ribuan orang. Korban jiwa juga masih tinggi, dengan jumlah tambahan seribu lima ratusan orang.

Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh masih bertambah cukup tinggi. Pada hari ini masih lebih tinggi dari tambahan kasus.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan kasus COVID-19 sebanyak 30.625 orang. Kumulatifnya menjadi 3.749.446 orang.

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 39.931 orang. Total pasien sembuh menjadi 3.211.078 orang.

Korban jiwa tercatat 1.579 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 112.198 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 426.170 orang.

Adaptasi dengan COVID-19

Di tengah masih tingginya kasus, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan bahwa masyarakat Indonesia harus bisa beradaptasi dengan COVID-19. Bahkan, COVID-19 berpeluang akan hidup berdampingan dengan masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang tidak sebentar.

Dalam keterangan virtualnya, ia mengatakan bahwa Indonesia tengah menyiapkan strategi jangka panjang menghadapi COVID-19. Pemerintah selalu berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan dalam penanganan pandemi COVID-19 serta berupaya maksimal dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Untuk itu upaya terbaik yang bisa kita lakukan dalam menjalani dinamika yang ada, ialah memaksimalkan berbagai upaya pengendalian secara paralel untuk upaya proteksi maksimal,” Wiku, Selasa (10/8) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Kedepannya pemerintah akan senantiasa memantau kondisi COVID-19 secara aktual. Hal ini demi mengambil kebijakan yang tepat baik dalam hal penanganan kesehatan maupun pemulihan ekonomi.

Selain Indonesia, negara-negara lain dan organisasi internasional seperti World Bank dan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga tengah menyiapkan panduan baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. (Diah Dewi/balipost)

Credit: Source link