Amil Camp II-2019 Lazismu
Bandung, Jurnas.com – 200 orang amil dari Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) telah digembleng dalam kegiatan Amil Camp II-2019 yang ditutup selepas salat Jum`at, 25 Oktober 2019.
Mereka mengikuti aneka kegiatan selama tiga, mulai dari materi seputar best practice program, fundraising, dan menjaga trust untuk penguatan lembaga.
“Semua amil perlu suasana yang menggembirakan, kekeluargaan dan edukatif dan sedikit menantang,” ujar PR Manager Lazismu, Nazhori Author.
Ia menuturkan, pada malam Jum`at sebelum penutupan, para amil mencari jejak yang dikemas dengan mengerjakan jawaban-jawaban pengetahuan sosial dan fikih zakat. Setelah itu, semua amil berkumpul di lapangan dengan menyalakan api unggun.
“Dengan api unggun suasana keakraban amil yang datang dari seluruh Indonesia semakin hangat,” bebernya.
“Di sinilah nilai-nilai kebersamaan sesama amil harus terus dipupuk. Sehingga setelah acara ini selesai komunikasi dan interaksi tetap terjaga,” sambung Nazhori Author.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu, Mahli Zainuddin yang menutup acara Amil Camp Lazismu II-2019 mengatakan, makna berbagi tidak harus materi. Berbagi dapat dilakukan dengan pikiran, tenaga dan perasaan.
“KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah telah mencontohkan hal ini dengan pengorbanan dan perjuangan,” terangnya.
Kata Mahli, keberadaan amil Lazismu adalah pengejawantahan gagasan dan pelaksanaan Ahmad Dahlan di era saat ini.
“Amil adalah Ahmad, Ahmad Ahmad baru yang mewujudkan gagagsan besarnya,” ucap Mahli.
Salah satu Amil Lazismu dari Balikpapan, Rendy Zulkarnaen, mengaku sangat terkesan dan meraup banyak pengetahuan baru untuk diterapkan.
“Ada peningkatan wawasan baru dalam filantropi yang digeluti amil khususnya,” jelasnya.
Ia pun berharap Amil Camp bisa terus bergilir menjadi agenda tahunan. Sebab kegiatan ini menjadi ajang tukar pengetahuan, mempererat, sekaligus konsolidasi para amil Lazismu se-Indonesia.
Desrizal peserta Amil Camp dari Lazismu kota Pekanbaru, juga mengungkapkan kesannya yang mendalam setelah mengikuti Amil Camp II-2019.
“Di sini kami belajar menemukan solusi atas berbagai permasalahan seputar tugas amil,” ujarnya.
Sedangkan M. Faturrohman dari Lazismu Jembarana, Bali mengaku mendapat pengalaman dan wawasan baru. Apalagi ini baru pertama kali ia mengikuti camp.
“Saya mendapat pelajaran tentang ilmu fundraising serta program-program baru yang sangat bermanfaat,” ucapnya.
Ada juga peserta perempuan Vindi Larasati Putri dari Lazismu Menteng, Jakarta. Saking terkesannya, ia tampaknya ketagihan ingin ikut lagi pada acara Amil Camp III-2020.
“Saya harap amil camp terus menjadi agenda tahunan, untuk bertemu dan sharing yang konstruktif dengan amil-amil camp dari seluruh daerah. Kesan saya yang paling dalam, Amil Camp seru banget,” ujar Vindi.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin