JawaPos.com – Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia tayang pekan depan. Adaptasi dari film laris Korea dengan judul sama itu memasang Vino G. Bastian sebagai pemeran utama. Dia menghidupkan karakter Dodo Rozak, ayah satu anak penyandang disabilitas intelektual. Dalam acara gala premiere di Epicentrum XXI, Jakarta, kemarin (1/9), Vino dianggap berhasil dan total memerankan karakter tersebut.
Vino bercerita bahwa dirinya memang berupaya keras untuk filmnya ini. Walaupun ketika diajak terlibat oleh rumah produksi Falcon Pictures, suami aktris Marsha Timothy itu sempat ragu. Bahkan terbebani karena kesuksesan film aslinya dan memerankan difabel intelektual.
”Saya panik sampai nelfon istri, nggak mungkin katanya, berat banget. Tapi, biar gimanapun, ini suatu tantangan sih,” ungkapnya.
Vino mendalami karakter Dodo Rozak dengan sejumlah cara. Di antaranya berkonsultasi dengan tiga psikolog agar tahu lebih dalam keterbatasan yang dialami Dodo. Vino juga membawa skrip serta video aktingnya agar psikolognya bisa memberinya saran atau kritik. Salah seorang psikolog yang didatanginya itu adalah guru anaknya di sekolah. ”Saya dapat sharing session dua kali dalam seminggu,” ucapnya.
Selain itu, pria berumur 40 tahun tersebut mengunjungi salah satu panti untuk memantau langsung keseharian para pengidap disabilitas intelektual. Mulai gestur tubuh, cara berjalan dan berbicara, dan lainnya.
Kemudian membahasnya dengan sutradara Hanung Bramantyo agar aktingnya tidak cenderung berlebihan. ”Saya dapat beberapa sosoknya, ambil, dan jadikan mereka role model-nya. Itu yang saya pakai untuk dalami peran ini. Saya memang ingin yang valid supaya ketika orang mempertanyakan ini, ya tidak terbantahkan. Karena saya punya datanya,” papar Vino.
Dari segi cerita maupun karakter, Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia mendapat pujian dari sutradara Lee Hwan-kyung dan produser Kim Min-ki. Mereka merupakan sosok di balik kesuksesan Miracle in Cell No. 7 versi aslinya. Lee mengaku takjub dengan respons penonton saat menyaksikan Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia.
Ditambah dengan sentuhan kultur dan nuansa khas lokal Indonesia yang dihadirkan dalam filmnya. ”Ini sesuatu dan warna baru buat saya. Yang ditampilkan di film ini terlihat jelas dan tersampaikan dengan baik. Dan saya sangat menikmati itu,” ungkap Lee.
Sementara itu, Kim menyebut versi Indonesia sebagai salah satu adaptasi Miracle in Cell No. 7 yang dilihatnya. Film rilisan 2013 tersebut sebelumnya sudah diadaptasi di Kanada, India, Turki, Filipina, dan menyusul Spanyol serta Amerika Serikat.
”Saking bagusnya remake ini, saya mau me-remake-nya lagi di Korea. Karena sangat bagus dan menyentuh. Sangat luar biasa berhasil dibuat. Saya jadi ingin bawa film ini dan mau dikasih ke BTS untuk ditonton,” ujar Kim.
Selain Vino, Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia juga dibintangi Mawar de Jongh, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Denny Sumargo, Teuku Rifnu Wikana, dan lainnya.
Credit: Source link