Thursday, January 21, 2021
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Vaksinasi Covid-19 Utamakan Usia Produktif, Apa Alasannya?

January 5, 2021
in News
3 min read
Vaksinasi Covid-19, Masyarakat Zona Merah juga Harus Jadi Prioritas
2
SHARES
6
VIEWS
ShareShareShareShareShare

JawaPos.com – Saat ini Indonesia bersiap untuk memulai vaksinasi massal melawan Covid-19. Proses vaksinasi dibagi dalam dua periode selama 15 bulan. Yakni pertama untuk tenaga kesehatan lalu kemudian untuk masyarakat usia produktif 18-59 tahun. Padahal di negara lain, yang didahulukan divaksin adalah tenaga kesehatan dan lansia serta kelompok rentan. Mengapa Indonesia berbeda?

Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris yang sudah mulai vaksinasi memprioritaskan lansia yang lebih rentan terhadap penyakit pernapasan. Indonesia rencananya untuk memprioritaskan orang dewasa usia kerja daripada lansia, yang bertujuan untuk mencapai kekebalan kawanan dengan cepat dan menghidupkan kembali ekonomi, akan diawasi dengan ketat oleh negara lain.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tahap pertama adalah vaksinasi dilakukan pada tenaga petugas kesehatan, sebanyak 1,3 juta orang di 34 provinsi. Kedua, lalu akan diberikan kepada pekerja publik sekitar 17,4 juta orang. Lalu kemudian populasi masyarakat. Kemudian lansia di atas 60 tahun (yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang).

Baca Juga: Simak Alur Proses Verifikasi dan Registrasi Penerima Vaksin Covid-19

“Tiap negara punya tahapan imunisasi berbeda-beda, tapi semua negara pasti tahap pertama adalah nakes. Mengapa, ini adalah garda terdepan, orang-orang paling penting di masa pandemi,” katanya dalam konferensi pers baru-baru ini.

Lalu lanjut Menkes Budi, di bebarapa negara, tahapan kedua berbeda. Yaitu ada yang berdasar umur. Di Indonesia, lansia belakangan.

“Mengapa? Karena kita butuh waktu untuk memasttikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku di atas 60 tahun,” katanya.

Menurutnya, hasil uji klinis 3 di Bandung untuk vaksin Sinovac selama ini diperuntukkan rentang usia 18-59 tahun. Itu sebabnya, hasil diskusi dengan secara scientific memang disarankan menggunakan Sinovac sesuai dengan yang diuji kliniskan di Bandung. Sehingga vaksin untuk lansia masih harus menunggu hasil uji klinis untuk lansia di negara lain seperti Brasil.

“Vaksin sinovac uji klinis yg dilakukan di luar Bandung, di Turki, Brasil, itu juga diberikan ke orang-orang dengan grup usia di atas 60 tahun. (Indonesia masih menunggu hasil itu),” jelasnya.

“Itu mengapa, karena sebagian vaksin kita akan datang mungkin sekitar semester kedua atau akhir kuartal kedua 2021. Itu sebabnya kenapa kalau lansia ditaruh agak ke belakang. Karena kita ingin pasatikan semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sudah feel comfortable,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh BPOM. Menurut BPOM, lansia diletakkan pada fase akhir vaksinasi karena masih harus menunggu hasil dari uji klinis di negara lain.

Jubir pemerintah perwakilan BPOM, dr. Rizka Andalusia mengatakan saat ini BPOM masih menunggu penyelesaian analisis data uji klinik fase 3 di Bandung utk mengkonfirmasi khasiat atau efikasi vaksin Coronavac dari Sinovac. Data-data diperlukan untuk penerbitan Izin Penggunaan Darurat (EUA). Tentu, data uji klinis di negara lain seperti Brasil dan Turki juga menjadi dasar pemberian EUA.

“Khususnya untuk orang di atas 60 tahun yang uji kliniknya dilakukan di Brasil kita juga akan menunggu data-data tersebut untuk menjamin mutu vaksin. BPOM juga telah evaluasi data mutu vaskin yang mencakup pengawasan mulai dari bahan baku, proses pembuatan, hingga produk jadi vaksin sesuai standar penilaian mutu vaksin secara internaisonal,” tutup dr. Rizka.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Nurul Adriyana Salbiah


Credit: Source link

ADVERTISEMENT
Share1Tweet1SendSharePin
Previous Post

Ford E-350 dan E-450 ditarik karena posisi insulasi yang salah

Next Post

Mencegah Terjadinya Klaster Keluarga, Ini Tipsnya

Related Posts

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud
News

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud

January 21, 2021
Proses Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan
News

Proses Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan

January 21, 2021
Ketua KPCPEN Sebut Gubernur Bali Sudah Keluarkan SE Sikapi PKM Jawa Bali
News

Airlangga Hartarto Sebut PPKM Diperpanjang

January 21, 2021
Next Post
Mencegah Terjadinya Klaster Keluarga, Ini Tipsnya

Mencegah Terjadinya Klaster Keluarga, Ini Tipsnya

Digitalisasi Pasar Rakyat Penting Pada Masa Pandemi Covid-19

Makin Pedas ! Harga Cabe Tembus Rp 100.000 Per Kilogram

Harga Tempe Tahu Naik, Awas Ada Penimbun Kedelai

Harga Tempe Tahu Naik, Awas Ada Penimbun Kedelai

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

MBDI siapkan enam diler untuk uji emisi gas buang

MBDI siapkan enam diler untuk uji emisi gas buang

3 days ago
Emergency Shelter Dibangun, Mendaki Gunung Kini Lebih Nyaman

Emergency Shelter Dibangun, Mendaki Gunung Kini Lebih Nyaman

6 days ago
Gara-gara Skandal Ini, PM Belanda dan Pemerintahannya Mengundurkan Diri

Gara-gara Skandal Ini, PM Belanda dan Pemerintahannya Mengundurkan Diri

5 days ago
Ratusan Hektar Sawah di 4 Subak Terancam Kekeringan

Ratusan Hektar Sawah di 4 Subak Terancam Kekeringan

2 days ago
Dukung UMKM, Suzuki Luncurkan New Carry Pick Up

Dukung UMKM, Suzuki Luncurkan New Carry Pick Up

10 hours ago
Bukan Contoh Baik, Airlangga Rahasiakan Pernah Kena Covid

Bukan Contoh Baik, Airlangga Rahasiakan Pernah Kena Covid

2 days ago
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Highlights

24 Juta Pekerja Kehilangan Separuh Jam Kerja, Ratusan Triliun Lenyap

Selama PPKM, Usaha Ini Kerap Melanggar Jam Malam

DAS Indonesia buka dua diler baru Jeep

Tingkatkan Kenyamanan Pelanggan, XL Axiata Perkenalkan Zero Touch Operation

Airlangga Hartarto Sebut PPKM Diperpanjang

Suzuki New Carry PU punya wajah baru, harga mulai Rp152 jutaan

Trending

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud
News

Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud

January 21, 2021

JAKARTA, BALIPOST.com – Gempabumi mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (21/1) pukul 19.23 WIB....

Akan Ada Aliran Modal Masuk Ke RI Usai Pelantikan Joe Biden

Akan Ada Aliran Modal Masuk Ke RI Usai Pelantikan Joe Biden

January 21, 2021
Proses Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan

Proses Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan

January 21, 2021
Gara-gara Covid-19, Total Pendapatan Pekerja Hilang Rp 374,4 Triliun

24 Juta Pekerja Kehilangan Separuh Jam Kerja, Ratusan Triliun Lenyap

January 21, 2021
Selama PPKM, Usaha Ini Kerap Melanggar Jam Malam

Selama PPKM, Usaha Ini Kerap Melanggar Jam Malam

January 21, 2021
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share latest Indonesia news, international news, tech, entertainment, lifestyle and automotive. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Talaud
  • Akan Ada Aliran Modal Masuk Ke RI Usai Pelantikan Joe Biden
  • Proses Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan
  • 24 Juta Pekerja Kehilangan Separuh Jam Kerja, Ratusan Triliun Lenyap
  • Selama PPKM, Usaha Ini Kerap Melanggar Jam Malam

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!