Aktivis Wanita Saudi Manal Al-Sharif (Foto: Theindependent)
Jakarta – Manal Al-Sharif yang sempat sembilan hari menghabiskan waktunya di penjara, karena mencemoh larangan mengemudi bagi wanita di Arab Saudi, kini buka suara terkait cobaan yang dialaminya itu.
Theindependent melansir, Dia mengatakan bahwa sampai hari ini wanita diperlaukan seperti budak. Meski kaum wanita dapat memiliki SIM, tapi mereka tidak diizinkan menyetir karena dianggap anak di bawah umur di negara tersebut.
Pada umur 20an Al-Sharif adalah seorang insinyur keamanan komputer. Dia menjadi konsultan kemanan IT wanita pertaman di Saudi, dan bekerja unutk bisnis minyak Aramco selama satu dekade,
“Saya berasal dari masyarakat yang sangat tertutup, dimana kita tinggal di jendela tertutup, tembok tinggi dan wanita ditutup-tutupi. SAngat sulit bagi anak perempuan dan perempuan Saudi untuk melakukan sesuatu tanpa izin dari wali laki-laki,” tuturnya pada Daily Mail Australia.
Arab Saudi juga telah menyangkal bahwa putra mahkota yang digulingkan, telah dikurung di istana. Pada tahun 2011 lalu, AL-Sharif mengupload videonya yang sedang menyetir di jalanan Kobar, video itupun telah ditonton lebih dari 700 ribu kalami hanya dalam satu hari.
Karena postingannya itu, ia menerima berbagai ancaman pembunuhan, ia juga disebut sakit mental, “saya dipanggil penyihir, dan orang-orang menuduh saya telah mengkhianati muslim, mereka juga memanggil saya dengan berbagai sebutan yang tidak baik,” curhat wanita 38 tahun itu.
Setelah dipenjara, ia kehilangan hak asuh anaknya, pekerjaan dan rumahnya. Wanita itu kemudian bermigrasi ke Sydney, dan menjadi penduduk permanen disana, bersama dengan suami kedua dan anak laki-lakinya. Setelah kejadian itu, ia menulis sebuah memoar yang diberi judul Daring To Drive, yang menggambarkan pengalamannya. Dia terinspirasi untuk menulis buku saat ia mengetahui, bahwa anak sulungnya, Aboudi, dipukuli di sekolahnya.
Aktivis hak perempuan itu, baru-baru ini menerima SIM Australianya, “itu adalah $300 (sekitar Rp4,2juta) terbaik yang pernah saya habiskan. Sayan sangat senang, ini adalah perasaan yang benar-benar membebaskan saya,” tuturnya.
Al-Sharif disebut oleh majalah Time, sebagai salah satu dari “100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia”. Dia telah meluncurkan gerakan Woman2Drive yang meminta para perempuan, untuk mengajukan surat izin mengemudi, dan bila permohonan itu ditolak, agar mengajukan tuntutan hukum.
TAGS : Arab Saudi Manal Al-Sharif Aktivis Wanita
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18568/Wanita-Masih-Diperlakukan-Seperti-Budak-di-Arab-Saudi/