Work from Bali Tuai Kritik

Work from Bali Tuai Kritik

JawaPos.com – Rencana work from Bali yang digagas Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menuai pro-kontra. Meski rencana itu diklaim telah melewati kajian dan memiliki misi menggairahkan perekonomian Bali.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu menyatakan, program yang menyasar kalangan pegawai negeri sipil (PNS) sebagai prioritas itu diharapkan membuat perekonomian Bali kembali bergairah setelah terkontraksi parah akibat pandemi Covid-19 sepanjang 2020. “Pendapatan Bali bertumpu pada sektor pariwisata. Penutupan akses untuk wisatawan asing dan pembatasan sosial membuat omzet industri hotel, kuliner, hingga transportasi terpukul,” ujarnya kemarin (22/5).

Baca juga: Luhut Ajak 7 Kementerian di Bawah Kemenko Marves Work from Bali

Bali mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi yang cukup dalam, yaitu sekitar 9,35 persen. “Triwulan pertama juga masih terkontraksi. Artinya, terjadi penurunan aktivitas ekonomi,” tutur Odo.

Sementara itu, ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai rencana tersebut tidak sesuai dengan kondisi APBN 2021. Pemerintah masih sulit mengatur defisit APBN yang lebar. “Justru seharusnya perjalanan dinas selayaknya dipangkas,” ucapnya.


Credit: Source link

Related Articles