JawaPos.com – Suasana makan yang berbeda dengan keluarga lebih asyik jika dilakukan di luar rumah. Tak perlu makan di restoran yang mahal atau mewah, cukup makan di warung UMKM atau kaki lima, terkadang sudah menambah suasana keharmonisan di setiap rumah tangga. Dan sebuah survei menunjukkan, sepertiga pengeluaran rumah tangga ternyata diperuntukkan untuk makan-makan di luar bersama keluarga.
Research Director NielsenIQ Anindita Septadiani, menjelaskan bahwa kebangkitan ekonomi pada industri UMKM juga didukung oleh temuan NielsenIQ dalam Household Spending Survey. Hasil survei menunjukkan ada peningkatan alokasi pengeluaran rumah tangga untuk leisure activity, salah satunya untuk aktivitas makan di luar.
“Ada kenaikan pengeluaran dari 27 persen pada Q2 2021 menjadi 30 persen dari total biaya pengeluaran rumah tangga pada Q2 2022,” katanya dalam kampanye #DukungUMKMKuliner secara virtual, Rabu (23/11).
Menurutnya ini kesempatan bagi para UMKM agar bisa naik kelas. UMKM diharapkan jeli melihat peluang dan memahami perilaku konsumen dengan merumuskan strategi berkualitas.
“Di antaranya dengan cara kolaborasi menu menggunakan produk berkualitas, memaksimalkan promosi digital dan layanan online delivery, serta berinovasi sesuai dengan tren yang sedang berkembang,” jelas Anindita.
Memahami kondisi tersebut, Mondelez Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggulirkan kampanye #DukungUMKMKuliner dengan mengedepankan tema ‘Berkelas Karena Kualitas’. President Director Mondelez Indonesia Parveen Dalal menjelaskan berdasarkan hasil survei The State of Snacking tahun 2021 dari Mondelez International mengungkap bahwa konsumen semakin selektif dalam memilih camilan.
“Ini menjadikan persaingan di industri kuliner semakin ketat dan memberikan tantangan baru bagi pelaku UMKM kuliner,” jelas Parveen.
Selama hampir 3 bulan penyelenggaraannya, inisiatif #DukungUMKMKuliner diikuti lebih dari 700 pelaku UMKM Kuliner dari berbagai wilayah Indonesia. Secara umum penyelenggaraan inisiatif ini terbagi menjadi tiga rangkaian besar yaitu, pelatihan yang memberikan berbagai tips kreatif agar bisnis UMKM Kuliner naik kelas, kompetisi bisnis yang terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Best Food Menu, Best Packaging Design dan Best Marketing Promotion, serta konferensi pers sekaligus pengumuman pemenang kompetisi.
“Kami mendukung pengembangan usaha dari pelaku UMKM kuliner agar dapat naik kelas dengan meningkatkan berkualitas, sekaligus mendorong percepatan pemulihan perekonomian Indonesia,” kata Parveen.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan UMKM kuliner menyumbang Rp 455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif di tahun 2020. Selain itu, subsektor ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 9,5 juta orang sehingga turut memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
“Oleh karena itu, mendukung kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentunya sudah menjadi tanggung jawab kita bersama dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN),” jelas Sandiaga.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link