Badan Pangan Berikan 400 Kg Beras-5 Dus Sarden ke Korban Gempa Cianjur

Badan Pangan Berikan 400 Kg Beras-5 Dus Sarden ke Korban Gempa Cianjur

JawaPos.com – Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) bersama Foodbank of Indonesia (FOI) telah menyalurkan donasi pangan kepada warga korban gempa Cianjur yang ada di Kampung Tanjakan, Desa Padaluyu, Kec. Cugenang melalui fasilitas Mobil Logistik Pangan.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA Nita Yulianis mengatakan, donasi pangan tersebut berupa 400 kg beras, 40 dus air mineral, 10 dus kecap manis, 20 dus jus instan, 20 dus susu UHT, 20 dus mie instan, 13 dus biskuit bayi, 8 dus rempah, 10 dus sambal, 3 bal diapers, dan 5 dus sarden. Ia menyebut, barang-barang tersebut dihimpun dari para mitra dan diolah di Dapur Darurat Ramah Anak (Response on Emergency Disaster/RED) FOI yang digelar sejak Desember 2022 hingga Februari 2023.

“Kali ini kami bersama FOI serahkan donasi pangan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, khususnya dalam mendukung proses pemulihan pasca gempa Cianjur, serta upaya pencegahan terhadap kondisi kerawanan pangan dan gizi,” kata Nita Yulianis dalam keterangan resmi, Selasa (27/12).

Sementara itu, Koordinator FOI Wida mengungkapkan, Foodbank Indonesia akan terus hadir bersama warga Kampung Tanjakan hingga Februari 2023 mendatang. Disamping penyaluran bantuan, Wida mengaku FOI juga memberikan upaya pendampingan pangan aman dan sehat kepada ibu-ibu, serta edukasi dan hiburan kepada anak-anak.

“Aksi ini kami laksanakan selama tiga bulan untuk membantu pemulihan warga yang terdampak bencana gempa Cianjur khususnya anak, ibu hamil dan menyusui, serta lansia,” ungkapnya.

Sebelumnya pada 20 Desember 2022 lalu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi telah melaunching Mobil Logistik Pangan di RPTRA Tebet, Jakarta. Arief mengatakan, mobil tersebut merupakan fasilitas dari NFA untuk mendukung lembaga penggiat pencegahan food waste dalam menyalurkan donasi.

Food loss and waste (FLW) di Indonesia perlu diminimalisir sejalan dengan arahan Presiden Jokowi yang meminta agar semua pihak berkolaborasi mengatasi permasalahan kerawanan pangan dan gizi, termasuk stunting. Melalui optimalisasi pemanfaatan Mobil Logistik Pangan, pemerintah berharap gerakan Stop Boros Pangan semacam ini bisa ditumbuhkan di berbagai daerah.

“Kegiatan ini merupakan wujud konkret dari kolaborasi yang baik antara sektor pemerintah, asosiasi, organisasi kemasyarakatan, serta swasta. Para pihak yang terlibat di sini memiliki semangat yang sama untuk mengurangi food waste di Indonesia, hal tersebut demi ketahanan pangan dan gizi masyarakat yang lebih baik,” terangnya di RPTRA Jakarta (20/12).

Editor : Kuswandi

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link

Related Articles