Ketum Golkar, Airlangga Hartarto
Jakarta, Jurnas.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai tidak percaya diri untuk maju dalam musyawarah nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin itu. Hal itu karena Airlangga dianggap gagal sebagai pimpinan partai maupun sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif ETOS Institute Indonesia, Iskandarsyah, melalui rilisnya, Jakarta, Senin (22/7). Menurutnya, merosotnya suara partai Golkar pada Pemilu 2019 adalah peran serta dan tanggung jawab Airlangga sebagai Ketum.
“Sehingga banyak publik beranggapan bahwa Airlangga seolah tak percaya diri akan dapat dukungan dari presiden untuk maju di Munas Partai Golkar tahun ini,” kata Iskandarsyah.
Selain gagal sebagai Ketum Golkar dalam mengkonsolidasi kader, kata Iskandarsyah, Airlangga juga dinilai gagal sebagai menteri Perindustrian dalam membantu pemerintahan Presiden Jokowi.
“Saya melihat mas Airlangga bukan cuma gagal mengkonsolidasikan partainya, tapi juga gagal sebagai pembantu presiden, dalam hal ini menterinya pak Jokowi,” katanya.
Dimana, lanjut Iskandarsyah, industri baja rontok, industri semen juga terancam gulung tikar. “Masalah didalam krakatau stell juga semen import dari cina juga menjadi tanggung jawabnya,” tegasnya.
Menurutnya, perkara ini tidak mudah untuk diselesaikan. Tentu, hal itu berkorelasi dengan kebijakan atau regulasi Airlangga sebagai menteri perindustrian.
“Jadi saya simpulkan bahwa mas Airlangga harus legowo apabila memang merasa gagal, pertama gagal menjadi ketum partai Golkar dan gagal mengatur institusinya yaitu sebagai menteri,” tegas Iskandarsyah.
TAGS : Ketum Golkar Bambang Soesatyo Airlangga Hartarto
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin