Belanja Pakai Pembayaran Digital Makin Mudah dan Kekinian

JawaPos.com – Sejak era pandemi Covid-19, berbelanja dan bertransaksi dibuat menjadi lebih mudah dengan alat pembayaran digital atau non tunai (cashless). Tujuannya untuk menghindari penularan virus Korona dari sentuhan. Kini gaya hidup semakin berubah dan ingin yang serba cepat, sehingga Gen Z dan milenial lebih senang berbelanja dengan bertransaksi melalui digital.

Dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 oleh Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, sebagai bagian dari acara G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG), OVO sebagai platform pembayaran digital yang telah merangkul 1,3 juta merchant QRIS dan membangun jaringan online to offline di lebih dari 8 juta titik di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pemerintah tengah memaksimalkan peluang digitalisasi melalui implementasi sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital. Caranya melalui upaya penguatan kerjasama dan konektivitas pada lingkup regional maupun global di berbagai sektor.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan transformasi digital di Indonesia, baik melalui kolaborasi dengan mitra swasta maupun pemerintah dalam program: Zero Paper One Million Trees Donate via QRIS, bersama PlasticPay menghadirkan vending machine bertujuan mengurangi sampah plastik. Saat ini, pihaknya sedang mengurus izin Lembaga Persepsi Lainnya (LPL) dengan Kementerian Keuangan yang diharapkan kedepannya OVO dapat menyediakan layanan pembayaran Obligasi Ritel (SBN) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dapat dilakukan melalui aplikasi.

“Ini untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan serta percepatan dan pemulihan ekonomi,” kata Karaniya kepada wartawan baru-baru ini.

Gaya hidup kalangan muda yang kian kompleks memunculkan berbagai kebutuhan. Salah satunya termasuk dalam menentukan dan mengatur budget untuk pengeluaran.

“Hal ini menjawab kebutuhan generasi milenial dan gen z. Hal itu karena mayoritas milenial Indonesia khususnya kelas menengah ke atas lebih menyukai transaksi non-tunai,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link