BRI Peduli Stunting Bantu 332 Posyandu/Puskesmas di Beberapa Wilayah Indonesia – KRJOGJA

JAKARTA, KRJOGJA.com – Meski kini angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari sebelumnya 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Hasil Riskesdas mencatat, jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan semua pihak. Di sini, BRI turut mengambil bagian dalam mencetak generasi muda yang sehat.

Bantuan diberikan kepada 332 Posyandu/Puskesmas di beberapa wilayah di Indonesia diantaranya adalah di Padang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Papua.

Khusus di Jabodetabek, bantuan cegah stunting diberikan pada 50 titik Posyandu/Puskesmas di wilayah Tangerang, Provinsi Banten. Secara simbolis, penyerahan bantuan diberikan di Posyandu Batu Jaya, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten pada Rabu (25/01/2022).

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan BRI berupa paket Antropometri Kit untuk setiap Posyandu/Puskesmas dan penyaluran sembako bagi masyarakat. Setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari timbangan digital, pita LILA dan thermogun. Setiap penerima manfaat juga mendapat bantuan sembako dari BRI berupa beras bergizi tinggi, telor dengan protein tinggi, susu, kacang hijau, dan lainnya.

“Ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi generasi penerus bangsa sekaligus membantu pemerintah dalam memerangi stunting di Indonesia. Kami pastikan bantuan ini dapat tersalurkan kepada penerima dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat”, jelasnya.

Menurutnya sangat penting sekali dukungan, partisipasi, dan aksi dari berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, komunitas, dan individu untuk sinergi dan kolaborasi menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. “Berbagai elemen tersebut akan bersinergi mengupayakan penanganan stunting untuk mendukung program pendampingan dan intervensi stunting di seluruh Indonesia,” katanya.

Tujuannya adalah terselenggaranya sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat terutama perbaikan gizi yang optimal dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting. Sedangkan ruang lingkup kesepahaman mencakup pemberdayaan keluarga melalui upaya kesehatan promotif dan preventif percepatan penurunan stunting; Kerja sama dalam pengembangan model yang mendukung percepatan penurunan stunting. (*)

Credit: Source link