JawaPos.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan terkait wacana kenaikan tarif KRL Jabodetabek. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan membahas terlebih dahulu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Budi menekankan, artinya hingga saat ini belum ada keputusan terkait wacana kenaikan tarif KRL Jabodetabek tersebut. “Belum ada keputusan, dan untuk itu saya juga harus lapor kepada Pak Menkomarinves,” kata Budi dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (26/1).
Budi mengatakan, pemerintah akan mencari solusi terbaik terkait wacana tersebut. Sebab, beberapa pengamat telah mengusulkan agar tarif KRL Jabodetabek dinaikkan. Namun, hal itu menjadi dilema lantaran masyarakat saat ini sedang mengalami kesusahan keuangan akibat imbas pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Satu sisi kita mengerti sekali masyarakat susah, tetapi ini ada beberapa pengamat sudah menganjurkan kami untuk naik sehingga kami juga harus jawab both side,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan wacana, penyesuaian tarif diimplementasikan tahun ini untuk tarif dasar sejauh 25 km pertama dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 per penumpang. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Robert Rouw pun mempertanyakan terkait wacana tersebut dan meminta dikaji kembali.
“Usul saya, melihat situasi ekonomi yang baru mulai kembali bergulir, tetapi dengan adanya omicron mulai meningkat cukup tinggi maka menurut saya kebijakan ini mungkin bisa ditinjau kembali, belum saatnya untuk dinaiki dulu,” ucapnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link