Enzy Storia Anggap Kepahitan Bagian Perjalanan

ENZY Storia mengungkapkan masa lalunya yang pahit. Presenter berdarah Aceh-Polandia itu pernah mengalami pelecehan seksual saat mengikuti casting produk losion. Enggan tenggelam dalam perasaan kecewa, Enzy bangkit dan tegar. Dia melanjutkan karier dan tetap aktif sebagai pekerja seni dengan berbagai proyek. Mulai film, program televisi, hingga musik.

Ketika mengikuti casting, Enzy diminta penyelenggara untuk mengenakan busana minim dan memakai losion berkali-kali. Hasil pemotretan dan syuting nyatanya tak pernah sampai kepada pihak yang dituju. Foto dan video Enzy malah digunakan secara tak bertanggung jawab oleh sejumlah oknum tak bermoral. Kepada awak media, Enzy sudah mengikhlaskan masa lalu tersebut.

Bagaimana trauma yang Enzy alami setelah mengetahui hal buruk itu terjadi ketika casting? Apa sempat berkonsultasi dengan psikolog?

Trauma, pasti. Soalnya, saat itu kan aku niatnya memang mau casting dan berdoa supaya kepilih. Tapi, nggak sampai ke psikolog, sih. Kalian jangan sampai ngalamin deh, ya!

Lalu, bagaimana Enzy bisa tahu sudah ditipu oknum tak bertanggung jawab?

Jadi, aku tuh tahunya setelah 3–4 tahun kemudian gitu, lho. Tahunya ketika aku mulai main sinetron. Aku dikasih tahu sama temanku bahwa ternyata file video casting-ku nggak pernah sampai ke tangan klien. Mereka cuma ingin melihat aku memperagakan casting losion kayak gimana.

Bagaimana cara Enzy memproteksi diri agar kejadian itu tak terulang lagi?

Aku sih menjaganya dengan selalu pergi bareng ke mana pun sama orang-orang di sekitar. Soal kerjaan, ya harus diperjelas lagi konteks kerjanya seperti apa. Dulu kan casting ya asal ikut aja. Terus, jadi lebih vokal, sih. Berani untuk negur orang kalau ada sesuatu yang bikin aku nggak nyaman.

Ada rencana mau bawa masalah itu ke polisi?

Nggak karena kejadian itu udah lama banget kan. Aku sharing di Tonight Show doang kayak lagi ngobrol biasa aja, bukan yang mau dikasusin. Cuma, sebagai perempuan, yang aku mau kasih tahu bahwa hal-hal atau kejadian seperti ini ada, lho.

Bagaimana Enzy memandang pengalaman yang tidak mengenakkan itu sekarang?

Semua pengalaman yang pernah aku lewati itu berharga. Jadi pelajaran dan tempat aku berproses. Aku sudah mengikhlaskan. Anggap aja itu jadi salah satu bagian perjalananku di dunia entertainment.

Adakah pesan yang ingin kamu sampaikan kepada para korban maupun penyintas pelecehan?

Yang nggak punya suara untuk menyuarakannya diberaniin aja untuk bersuara walaupun saat kejadian itu nggak ada yang lihat.

Tahun demi tahun berjuang, sekarang jadwal kerja Enzy semakin padat, ya? Terutama pada Ramadan ini.

Iya, alhamdulillah. Tahun ini kembali ke rutinitas normal. Normalnya bukan yang biasa aja buat aku karena ada acara sahur dan berbuka.

Berarti nggak pernah sahur dan berbuka bareng keluarga dong?

Iya betul, benar-benar nggak bareng keluarga pas sahur dan buka. Kadang mau ngeluh, tapi ya tetap disyukuri aja karena ini berkah Ramadan. Harus banyak berbagi, ibadah, dan aku menganggap bekerja adalah bentuk ibadah. Jadi, aku selalu ngejalaninnya dengan sukacita.

Dalam sehari, Enzy memegang lebih dari dua program televisi. Bagaimana cara Enzy menjaga kesehatan?

Pokoknya, pas sahur, aku pasti minum banyak air putih. Buka puasa juga nggak boleh langsung makan gorengan. Harus minum air putih atau minuman yang anget-anget dulu. Terus, vitamin juga nggak boleh lupa. Protokol kesehatan juga tetap dijalani. Dan, istirahat sih yang penting. Walaupun pola tidurnya kebalik, at least dapat tidur enam jam udah cukup.

Setelah bekerja keras pada Ramadan ini, apakah Enzy sudah berencana untuk refreshing?

Oh, iya dong karena bulan ini aku udah full kerja sebulan. Aku bertiga sama mama dan adik langsung berlibur ke Singapura pada hari kedua Lebaran. Ini juga bagian dari self-reward untuk diri aku, alhamdulillah. Jadi, aku bisa semakin bersyukur kalau habis kerja karena setelahnya liburan. Hahaha.


Credit: Source link