JawaPos.com – Dengan mengusung tema Exploration and Experimentation DISRUPTO Fest 2020 siap dimeriahkan para musisi tanah air. Festival tahunan ini akan dilaksanakan secara virtual pada 17-18 Juli 2020.
Artis-artis yang akan ikut terlibat memeriahkannya adalah Agatha Priscilla, Goodnight Electric, Mantra Vutura, Tanayu, dan Adrian Khalif. Para musisi tersebut akan menyuguhkan penampilan yang spesial sesuai genre musik mereka masing-masing.
Hadirnya DISRUPTO Fest diharapkan dapat menjawab tantangan hidup manusia dan bangsa Indonesia untuk menyongsong menjadi negara maju di 2045. Festival ini berusaha menjawab tantangan masa depan dengan berfokus pada bidang teknologis, sains, dan bisnis.
“Bahwa pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia nanti di 2045 kita harus mencapai posisi sebagai negara maju. Maka dibutuhkan upaya segala industri dan sektor kehidupan untuk berubah menuju arah yang lebih baik,” kata Gupta Sitorus, CEO dan Partner dari DISRUPTO dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Selasa (7/7).
Festival ini rencananya akan dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate. Menghadirkan inovator dunia yang menyajikan eksplorasi dan eksperimentasi untuk membantu kelangsungan hidup manusia di masa mendatang.
Beberapa tantangan yang akan menjadi highlight dalam festival DISRUPTO kali ini terkait prediksi pandemi di masa depan yang kemungkinan bisa lebih parah daripada Covid-19. Festival ini juga akan mengulas ancaman kelaparan dan krisis pangan global pasca pandemi.
DISRUPTO Fest 2020 menghadirkan para ilmuwan dunia. Seperti Mark Post, profesor fisiologi vaskular dan profesor Angiogenesis dalam Rekayasa Jaringan. Dia akan mengulas tentang daging buatan dari sel kultur yang sempat mendi sentral peneletiannya. Juga akan dihadirkan ilmuan Nanshu Lu yang merupakan pengembang tato elektronik yang dapat digunakan untuk mengecek kondisi Kesehatan para penggunanya.
Selain dua nama tersebut, acara ini juga menghadirkan sejumlah inovator di bidang masing-masing. Seperti Ariel Ekblaw dari MIT Media Lab yang akan bicara tentang kisahnya bagaimana ia membuat simulasi bermasyarakat di luar angkasa melalui Space Exploration Initiative yang dipimpinnya.
Dan juga Cyril Diagne, seorang artist-in-residence Google. Dia akan menjelaskan proyek aplikasi augmented reality untuk memindai benda nyata masuk ke dalam layar komputer. Tak ketinggalan, juga akan ada Dean Ho dari The N.1 Institute of Health National University Singapore. Ia akan berbicara tentang sistem kecerdasan buatan untuk menemukan kombinasi terapi bagi penyakit menular.
Selain inovator dari luar negeri, acara ini juga menghadirkan inovator dalam negeri Irene Agrivina dari XXLab Jogjakarta. Dia akan bicara tentang penemuan tekstil dari bahan limbah tahu- tempe. Dan juga Sharlini Erliza Putri dari perusahan rintisan Nusantics, yang akan bicara mengenai genomik dan kaitannya dengan visi manusia untuk tinggal di luar angkasa.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link