Hati-Hati Pilih Koin Micin, Utamakan Yang Memiliki Ekosistem Besar

Pasar aset kripto sedang mengalami kelesuan. Namun, hal tersebut bisa berarti menjadi kesempatan yang baik untuk melakukan investasi. Lalu, koin apa saja yang bisa dipilih investor?

SIKLUS harga kripto masih dipercaya sebagai tolok ukur untuk investasi. Termasuk crypto miner Prathama Nugraha. CEO Mauna Group, supplier baja dan konsultan otomasi industri, yang menekuni dunia aset digital sejak akhir 2020. Bersama teman-teman komunitasnya, dia percaya bahwa tertekannya harga aset digital itu tidak berarti ekosistemnya bakal runtuh.

Menurut sejarah bitcoin (BTC), sudah ada tiga siklus yang memecahkan rekor harga tertinggi. Biasanya pasar BTC bakal mengalami bull (tinggi) selama setahun. Lalu, pasar anjlok ke fase bearish (lesu) juga dengan rentang waktu 12 bulan. Terakhir, fase sideways (stagnan) sambil perlahan menuju puncak yang baru. Konsultan Pinjaman Bank disini informasinya.

Hingga saat ini, Prathama belum mencairkan investasinya meski sudah merugi. Dia yakin bahwa nanti uang yang ditandon kembali pulih dan menghadirkan profit. Dia pun masih fokus menambang bitcoin. ’’Kalau kali ini banyak yang bilang bakal supercycle. Sideways-nya lama, tapi nanti bisa jadi harga bitcoin all time high,’’ paparnya dalam acara Walk the Talk bersama Coffee Meet Stocks (CMS) dan Digibank pekan lalu.

Namun, dia mengatakan bahwa ’’jaminan’’ tersebut tak akan terjadi di semua aset. Bisa jadi, beberapa aset sudah tidak terselamatkan sebelum pasar kripto kembali terangkat. Karena itu, dia hanya berani investasi di koin-koin yang sudah besar secara ekosistem. Selain BTC, yang masih dipercayainya adalah ethereum (ETH) atau binance coin (BNB).

Prathama menjelaskan, kripto pada dasarnya merupakan investasi yang bergantung pada bandar dan komunitas yang mendukung. Jika komunitasnya bubar, koin yang sudah dibeli jarang bisa dijual kembali. ’’Apalagi, kripto bukan investasi yang punya fungsi praktikal. Kalau emas memang bisa dibuat beberapa alat seperti mata bor atau perhiasan,’’ tuturnya.

Sementara itu, sales trader Tokocrypto Nathan Alexander Agus menyebutkan, sebenarnya tidak ada larangan bagi investor menanamkan modal di koin-koin baru. Aset itu sering disebut koin micin karena harganya jauh lebih murah.

Namun, Nathan mengingatkan investor untuk mencari tahu benar terhadap koin yang bakal dibeli. Salah satu yang harus dicari tahu adalah market cap. Sebab, investasi memang lebih fokus untuk jangka panjang. ’’Kebanyakan koin seperti itu high profit. Tapi, dengan itu juga ada high risk,’’ ucapnya.

Bagi pemula, Nathan lebih menganjurkan untuk mencari koin dengan market cap yang berada di ranking 10 besar. Dengan begitu, risiko relatif rendah. Selain itu, investor tetap mempelajari tentang apa pun koin yang dibeli. Sampai saat ini BTC masih menjadi mother of all cryptocurrency.

’’Sebanyak 40 persen perdagangan kripto koin merupakan bitcoin. Jadi, wajar kalau perdagangannya juga memengaruhi seluruh harga koin. Kalau ia naik, yang lain ikut naik,’’ paparnya.

Dia mencontohkan, momen halving BTC. Saat mencapai volume tertentu, sistem bitcoin otomatis memangkas imbalan miner hingga setengah. Pada saat itu, biasanya pasar mulai bergairah. Tugas investor adalah mencari kapan harga paling rendah sebelum halving terjadi. Meski masih searah, dia menegaskan bahwa tidak semua kenaikan dan penurunan serupa. Terkadang beberapa koin naik lebih tinggi daripada BTC.

Sementara itu, CEO & Founder of Coffee Meets Stocks Theo Derick mengatakan, banyak masyarakat yang salah paham dengan investasi kripto. Investor merasa harus mengawasi setiap saat. ’’Kalau itu namanya trading dan butuh perhatian lebih. Kalau investasi, ya lihat fundamental tanam modal, lalu tutup mata,’’ paparnya.

Dia pun menegaskan bahwa investor harus lebih dulu mendirikan fondasi keuangan sebelum membeli koin. Pasalnya, karakteristik kripto sangat volatil sehingga risiko rugi lumayan tinggi. ’’Jangan jadikan investasi sebagai sumber kekayaan. Tapi, jadikan dia sebagai amplifier-nya (pembesar, Red),’’ ucapnya.

TIPS MEMILIH KOIN ASET KRIPTO

– Cari berdasar market cap.

– Lihat volume perdagangan, historis, dan fundamental developer.

– Tetap lihat perkembangan bitcoin.

– Amati influencer kripto yang punya kekuatan menggerakkan harga.

– Pilih koin dalam ranking 10 besar jika ingin stabil.

Diolah dari berbagai sumber


Credit: Source link