Isu Tesla Batal Investasi di RI, Bos BKPM: Dunia Belum Berakhir

JawaPos.com – Isu beredar terkait produsen mobil listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia. Namun, hal itu disanggah oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menegaskan investasi Tesla di Indonesia masih proses negosiasi. Bahlil pastikan negosiasi tersebut masih berjalan.

“Ini kan masih nego, nggak ada yang hengkang, kalau hengkang itu kan sudah tiba baru pergi, ini masih berproses,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/2).

Bahlil mengaku, memang dalam proses negosiasi produsen mobil listrik milik Elon Musk tersebut mengalami pasang surut. Namun yang jelas, hal itu masih berjalan.

“Dunia belum berakhir, jangan pesimis, barang ini masih jalan terus. Samalah dengan saya bagaimana melakukan negosiasi dengan LG. Itu juga kan pasang surutnya tinggi juga, satu tahun lebih baru clear,” jelasnya.

Bahlil mengungkapkan, pihaknya juga akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengetahui perkembangan kerjasama tersebut.

“Tesla itu komunikasi awalnya dilakukan oleh Kementerian Marves, kami di belakangnya. Nah, untuk itu saya akan coba untuk komunikasi dengan Pak Menko informasinya sejauh apa terakhir,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Tesla digadang-gadang akan membangun pabrik terbarunya di India. Informasi Tesla akan masuk dan bikin pabrik di India pertama dikeluarkan oleh M B.S. Yediyurappa, kepala menteri negara bagian barat daya Karnataka.

Lokasi pabrik Tesla disinyalir berada di Bengaluru, Karnataka. Sebelum bikin pabrik, Tesla akan lebih dahulu membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di Bengaluru.

Pemilihan lokasi tersebut sangat beralasan lantaran Bengaluru merupakan tempat di mana banyak pabrikan lain dari seluruh dunia memiliki R&D, di antaranya adalah Mercedes-Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra & Mahindra, Bosch, Delphi, sampai Volvo.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Edy Pramana

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link