JawaPos com – Film Oma The Demonic dinilai memiliki kekuatan tersendiri yang akan memberikan hiburan menarik bagi para penonton nanti saat tayang di seluruh bioskop tanah air pada 21 April atau minggu terakhir bulan Ramadan 2022. Joel Fadly selaku sutradara mengatakan, film ini tidak hanya menyajikan nuansa horor yang kental, tapi juga ditunjang oleh kekuatan akting dari sejumlah pemainnya.
“Film Oma The Demonic tidak hanya mengandalkan jump scare. Kekuatan akting dari aktris senior Jajang C Noer yang sudah banyak mendapatkan penghargaan terbaik di berbagai ajang festival film di dalam dan luar negeri menjadi nilai lebih dari film ini,” kata Joel Fadly dalam keterangannya.
Dia menambahkan, film Oma The Demonic juga dinilai memiliki nilai tambah dengan adanya Diah Permatasari ikut memperkuat, yang sudah terbukti sukses membintangi film Si Manis Jembatan Ancol dulu. “Membuat film ini menjadi lebih memiliki nilai mistis yang kuat,” imbuhnya.
Jajang C Noer mengungkapkan, dirinya mau terlibat dalam film garapan rumah produksi Unicorn Pictures tersebut karena proses penggarapannya dilakukan secara serius dengan memperhatikan kualitas. Berbeda dari film horor zaman dulu, cerita film horor sekarang tidak lagi dibuat asal asalan.
“Film horor sekarang sudah memiliki kualitas yang lebih apik dengan alur cerita yang menarik. Penulis skenario dan sutradara dituntut untuk membangun dan meramu cerita dengan logika yang tidak terlalu bertentangan dengan akal sehat,” jelas Jajang C Noer.
Diah Permatasari diceritakan sebagai Suzanne. Dia kerap terlibat konflik besar dengan ibunya, Anna (Jajang C Noer), setelah suaminya meninggal dunia. Hal itu yang kemudian membuat Suzanne dan anak anaknya berpisah dari Anna.
Bisa beradu akting dengan Jajang C Noer adalah hal yang membahagiakan bagi Diah Permatasari. Apalagi Jajang C Noer dianggapnya termasuk aktris yang memiliki pengalaman panjang dan jam terbang cukip tinggi di dunia l perfilman tanah air.
“Banyak pengalaman berarti yang saya dapatkan selama berinteraksi dengan beliau dalam proses produksi film ini,” tutur Diah Permatasari.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link