JawaPos.com – Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menyosialisasikan produk lokal dan mempermudah akses belanja masyarakat, khususnya produk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Atas dasar itu, Ditjen IKMA Kemenperin menyelenggarakan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest).
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ini merupakan kegiatan pameran virtual pertama untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap IKM dan mengutamakan belanja produk IKM.
“Acara ini diselenggarakan untuk mempermudah akses masyarakat Indonesia utamanya pelaku industri menemukan pelaku IKM pembuat peralatan atau permesinan lokal, sekaligus untuk memperluas dan menggairahkan pemasaran dan jaringan IKM peralatan dan permesinan Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/9).
Menurutnya, saat ini era normal baru telah mengubah perilaku belanja masyarakat. Dampak pandemi mempercepat transformasi digital baik untuk pelaku bisnis maupun masyarakat.
Berdasarkan data Bank Indonesia, terjadi lonjakan transaksi perdagangan online sebesar 18,1 persen pada bulan Maret 2020. Kemudian data BPS tahun 2019 menyebutkan bahwa usaha yang menggunakan e-commerce hanya sebesar 15,08 persen, sedangkan 84,92 persen sisanya masih menjalankan usaha secara konvensional.
“Dengan hadirnya Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia diharapkan IKM peralatan atau permesinan Indonesia memasuki tren bisnis digital yang berdampak pada perluasan pemasaran dan jaringan IKM melalui teknologi digital,” tambahnya.
Sementara, CEO Blibli Kusumo Martanto, menyampaikan, pihaknya menyambut baik peluncuran virtual hub Galeri Mesin Lokal yang diusung oleh Kementerian Perindustrian. Pihaknya memandang besarnya potensi dan peran dari pelaku IKM permesinan dalam mendukung proses produksi para pelaku industri lainnya termasuk pelaku UMKM Indonesia di situasi pandemi saat ini.
“Kami merasa senang mendapatkan kepercayaan untuk berkolaborasi dalam menyukseskan inisiatif ini,” ucapnya.
Kusumo menambahkan transformasi bersama menuju Industri 4.0 merupakan kunci bagi seluruh pelaku industri khususnya pelaku IKM dan UMKM agar dapat naik kelas.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih menjelaskan bahwa festival ini merupakan cara adaptasi kebiasaan baru untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk IKM secara virtual atau online.
Gati menyampaikan, antusiasme IKM untuk mengikuti program e-Smart IKM tahun ini yang disinergikan dalam Gernas BBI cukup besar, yaitu sebanyak 3.956 IKM sejak dibuka pendaftaran dari tanggal 5 Juni sampai dengan 1 September 2020. Sebanyak 2.014 IKM dari total 3.956 pendaftar tersebut telah dikurasi untuk ditindaklanjuti pembinaannya.
Sebanyak 13 persen dari jumlah tersebut adalah IKM dengan produk komoditi logam, permesinan, elektronika dan alat angkut.
Adapun tindak lanjut pembinaan yang dimaksud dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan pendampingan manajemen usaha serta optimasi pemasaran online. Selain itu, terdapat juga fasilitasi akun premium di marketplace B2B dan marketplace global.
“Festival virtual ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari program e-smart IKM sebagai sebuah pengalaman digital, baik untuk IKM maupun pengunjung pameran dalam memanfaatkan pemasaran online. Untuk itu kami mengajak masyarakat serta pelaku usaha untuk mengunjungi BMBIfest,” tuturnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link