Kenali Gejala Trigger Finger Sejak Awal

indopos.co.id – Healthtalk sebagai serana edukasi kesehatan sangat penting dilakukan, apalagi disaat pandemi COVID-19. Seperti yang dilakukan RS Siloam Hospitals Groups di RS Siloam Jogjakarta.

Pada kegiatan ini RS Siloam Jogjakarta menggelar healthtalk bertema Trigger Finger. Edukasi kesehatan ini digelar melalui kanal IG Live pada Selasa (20/10/2020).

Hadir sebagai nara sumber dr Meirizal Sp,OT (K) Seorang spesialis Orthopaedi & Traumatologi konsultan hand, upperextremity and micro surgery, (extremitas atas, tangan dan mikro).

Meirizal menjelaskan, Trigger Finger yang juga bisa disebut trigger digit atau jari picu adalah suatu kondisi pada jari berupa penjempitan urat / tendon flexor yang menyebabkan rasa sakit, kekakuan dan bahkan sensasi mengunci ketika menekuk atau meluruskan jari.

Tendon fleksor yang meradang atau pembungkus tendon (pulley A1) yang menebal menyebabkan jari picu. “Pada tahap yang lebih lanjut jari picu dapat menyebabkan kekakuan, munculnya nodul kecil di permukaannya bahkan beberapa kasus jari bisa terkunci dalam posisi bengkok dan memerlukan bantuan untuk meluruskan jari tersebut,” kata Meirizal dalam keterangan di Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Meirizal pun memberikan tips mendeteksi gejala awal. Dia menjelaskan, deteksi awal bisa diketahui adanya rasa sakit yang melekat di pangkal ibu jari atau jari lainnya.

Lalu ada benjolan di sekitar jari, dan kekakuan jari, bahkan perhatikan bunyi “klik’ pada jari, dan beberapa kondisi pemicu seperti melakukan aktivitas jari jari yang bertekanan kuat atau berlebihan,menggegam objek terlalu lama.

Deteksi awal lainnya yakni riwayat cedera pada jari dan diabetes, asam urat juga sebagai faktor predisposisi. Gender wanita sedikit lebih beresiko apalagi umur dekade ke empat.

“Tahapan penanganan meliputi, istirahatkan aktifitas jari, kompres dingin membantu mengurangi benjolan, penggunaan hand splint, konsumsi obat nyeri dan peradangan. Apabila hal tersebut tdk membantu mungkin diperlukan pembedahan kecil dg menggunakan pembiusan lokal,” jelasnya.
(mdo)

Credit: Source link