JawaPos.com – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kini menjadi andalan dalam menggerakkan sektor perekonomian yang mengalami tekanan akibat pandemi. Pemerintah lewat sejumlah stimulus mendorong sektor UMKM untuk bangkit. Untuk lebih memajukan sektor UMKM, pelaku usaha UMKM perlu memiliki pelaporan keuangan yang baik dan mulai bertransformasi ke digital.
Kemal Arsjad, Komisaris Independen Askrindo mengatakan bahwa laporan keuangan yang terperinci memungkinkan pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Melalui laporan keuangan, bank akan mampu mengakses risiko dan potensi perkembangan sebuah UMKM sehingga proses pencairan pembiayaan akan relatif lebih mudah.
“Lewat program pemerintah dan penjaminan Askrindo, proses permintaan kredit akan lebih mudah, asalkan administrasinya jelas,” ucap Kemal Arsjad dalam sebuah webinar, Selasa (23/3).
Data yang dikutip Antara mencatat, Askrindo telah memberikan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak Rp 20,69 triliun hingga Februari 2021 atau naik sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Askrindo Dedi Sunardi menyebutkan Askrindo melayani sebanyak 553.537 debitor UMKM dan jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 827.649 orang.
Dedi menyebutkan bahwa stimulus pemerintah terhadap perekonomian melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), membantu Askrindo menjaga rasio tingkat peminjaman atau ratio Non Performing Guarantee (NPG) di level yang sehat yakni sebesar 0,7%. Hal tersebut memperlihatkan kemampuan UMKM untuk membayar kewajibannya tetap berjalan dengan baik.
Penjaminan kredit diberikan untuk sektor perdagangan mencapai Rp 9,31 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 291.265 orang, kemudian sektor pertanian dan kehutanan mencapai Rp 6,1 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 365.343 orang.
Kemudian penjaminan kredit bagi industri kecil sebesar Rp 1,97 triliun dengan serapan tenaga kerja sebesar 52.666 orang, sektor jasa dan sektor lainnya sebesar Rp 1,87 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 70.452 orang.
Lalu, sektor penyediaan akomodasi sebesar Rp 1,04 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 35.449 orang, sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp 374 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 11.993 orang dan terakhir sektor konstruksi sebesar Rp24 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 482 orang.
Hingga akhir tahun ini, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR mencapai Rp 253 triliun. Askrindo sendiri menargetkan akan mengambil porsi sebesar Rp 126,5 triliun.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link