JawaPos.com – Pandemi di Indonesia telah melandai dan menjadi berita baik dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional. Meski terdapat beberapa tantangan global yang masih terjadi, berbagai indikator utama perekonomian nasional terus menunjukkan tren perbaikan ekonomi yang signifikan.
Salah satu peningkatan ditunjukkan dengan Neraca Perdagangan Indonesia yang tetap surplus dalam kurun waktu 22 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini disumbangkan faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel.
Kenaikan harga komoditas tersebut diproyeksikan menjadi peluang yang baik bagi Neraca Perdagangan Indonesia di tahun 2022. “Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara daring dikutip, Jumat (9/4).
Kemudian, kredibilitas Indonesia bagi investor pada tahun 2021 pun semakin membaik, terlihat dari peningkatan realisasi investasi pada kuartal 4 tahun 2021 sebesar 15,2 persen secara year on year serta terlampauinya target investasi yang direncanakan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp 858,5 triliun dengan capaian sebesar Rp 901,02 triliun.
Selain adanya peningkatan indikator ekonomi dan kredibilitas yang baik bagi investor, Indonesia saat ini juga tengah diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Diproyeksikan hal ini mampu memberi peluang bagi Indonesia dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama, yaitu kesehatan, digitalisasi ekonomi dan transisi energi.
Airlangga juga menjelaskan tentang peran Presidensi G20 Indonesia dalam membantu pemerintah mengembangkan perdagangan global. Pengembangan dilakukan dengan berbagai dukungan, di antaranya promosi industri sawit berkelanjutan melalui strategi hilirisasi.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link