JawaPos.com – Digenjot sepanjang 2020, produksi alat pelindung diri (APD) dan masker medis di dalam negeri berlebih. Kini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengekspor kelebihan produksi tersebut.
Di pasar global, nilai dua komoditas yang merupakan bagian dari produk alat kesehatan itu potensial. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan bahwa potensi ekspor alat kesehatan pada 2021 bisa mencapai USD 4,54 miliar atau setara dengan Rp 63,18 triliun.
“Dengan surplus produksi serta asumsi harga APD coverall USD 9,25 per helai; pakaian bedah USD 2,85 per helai; dan masker bedah USD 0,22 per helai, potensinya sekitar itu,” ungkap Didi kemarin (15/2).
Estimasi nilai ekspor tersebut relatif besar mengingat realisasi ekspor tahun lalu belum maksimal. Padahal, potensinya besar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor APD coverall tahun lalu hanya USD 2,47 juta (sekitar Rp 34,37 miliar). Nilai ekspor pakaian bedah mencapai USD 20,29 juta atau setara dengan Rp 282,37 miliar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui adanya peningkatan produksi yang signifikan pada coverall/protective suit, surgical gown, dan surgical mask. “Jadi, oversuplai ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat agar potensi ekspor yang sangat besar ini bisa dimanfaatkan,” tuturnya.
Credit: Source link