JawaPos.com-Nama Prima Alvernia cukup dikenal sebagai seorang presenter. Di luar itu, ternyata dia menyukai dunia usaha. Di antara banyak jenis pilihan bisnis yang tersedia, dia lebih kepincut berjualan roti.
Dia mantap hati untuk membuka usaha roti dengan alasan yang sederhana. Yaitu karena Prima Alvernia sangat menyukai makan roti.
Sayangnya produk mexican bun yang tersedia di pasaran harganya masih cukup tinggi. Dia kemudian terpikir untuk membuat usaha roti sejenis dengan harga lebih murah supaya dapat menjangkau lebih banyak orang.
“Gimana caranya membuat produk mexican bun ini bisa turun ke jalan hingga dapat dinikmati semua kalangan tanpa harus mahal dan pergi ke mal,” cerita Prima Alvernia dalam keterangannya, Selasa (8/11).
Ide ini akhirnya diwujudkannya sejak Desember 2021 lalu. Dia pun melakukan inovasi dengan membuat sejumlah varian rasa. Mulai dari rasa coklat, kopi, vanila, keju, dan coklat keju.
Usaha yang dijalani Prima Alvernia tentu saja tidak dengan modal nekat. Sebelum memutuskan terjun di dunia bisnis ini, dia sudah mempelajari dalam jangka waktu panjang selama beberapa tahun. Dia mengaku dulunya sempat memiliki franchise sebuah toko roti bersama temannya. Setelah mengetahui sistem dan cara kerjanya, akhirnya dia memutuskan membuka usaha roti dengan brand sendiri.
Dengan harga terjangkau dan rasa yang boleh diadu, bisnis roti milik Prima Alvernia berkembang pesat. Sejak dibuka perdana pada Desember 2021, sampai sekarang dia sudah membuka cabang sebanyak 32 outlet di sejumlah daerah di Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
“Saya belum lama ini juga sempat ikut pameran IFBC. Dari pameran itu kita dapat 15 mitra baru untuk Mamma Roti, ada yang belum di-follow-up. Ada juga yang tertarik buat jadi master franchise kita di Kalimantan,” katanya.
Terkait masalah persaingan, dia optimistis akan tetap dapat survive. Sebab dia merasa kompetitor untuk bisnis roti masih tidak terlalu banyak. Di sisi lain, harga yang dipatoknya sangat merakyat sekitar Rp 5000-an per biji. “Aku dan tim yakin dengan kemampuan kami. Kompetitor sudah kita pantau,masih kehitung jari. Beda sama bisnis kopi yang sudah sangat menjamur. Soal rasa boleh diadu,” katanya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link