JawaPos.com – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari, mengklaim sejak program dimulai tahun 2020 hingga saat ini, Kartu Prakerja telah berhasil menghasilkan lebih dari 1,2 juta wirausaha.
Menurutnya, hal tersebut bisa dicapai karena pelatihan Kartu Prakerja mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan pada setidaknya beberapa aspek bisnis. Mulai dari perencanaan, produksi, pengelolaan keuangan, hingga penjualan dan pemasaran.
“Pada aspek perencanaan, Kartu Prakerja menyediakan pelatihan untuk memulai bisnis, contohnya melalui pelatihan ‘Belajar Bisnis untuk Menjadi Pengusaha Online’,” kata Denni dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/10).
Denni menjelaskan, Kartu Prakerja juga menyediakan keterampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan keuangan usaha, misalnya melalui pelatihan ‘Belajar Manajemen Keuangan Usaha Mikro Bagi Pemilik Toko’.
Selanjutnya, kartu Prakerja pun dinilai membantu wirausaha untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan pemasaran dan penjualan, misalnya melalui pelatihan ‘Memasarkan Produk untuk Pedagang Online menggunakan Facebook Ads’.
Selain itu, perubahan permintaan dan berkembangnya pasar digital juga telah menuntut pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk beradaptasi cepat. Terutama disaat pandemi untuk mendukung para pelaku usaha di masa awal pandemi bulan April tahun 2020.
“Program ini membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan pasar dan kebiasaan baru yang terbentuk akibat pandemi,” tandasnya.
Pernyataan manajemen juga didukung oleh berbagai testimoni yang diberikan oleh alumni penerima Kartu Prakerja. Diantaranya seperti disampaikan Kadek Agus Ariawan, alumni dari Denpasar, Bali, ini pernah mengambil pelatihan Kartu Prakerja tahun 2021 untuk membuat konten Youtube. Sementara saat ini ia mengatakan telah berhasil menjadi youtuber profesional.
Kemudian, Rahmad di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat alumni Kartu Prakerja yang pernah mengambil pelatihan teknologi informasi untuk pemula, saat ini telah menjadi pengembang situs berita. Lalu, Irvan di Bontang, Kalimantan Timur pernah mengambil pelatihan Adobe Photoshop dan Illustrator, saat ini memiliki usaha freelance desainer.
Meski diklaim berhasil, Denni mengungkapkan dalam melaksanakan Program Kartu Prakerja ada beberapa tantangan dan lessons learned yang dihadapi. Diantaranya, menjaga ekspektasi, operasionalisasi program, serta menjaga kualitas program.
Lebih lanjut, Denni menjelaskan bahwa untuk menjaga ekspektasi penerima program, Manajemen Pelaksana perlu melakukan komunikasi multi-channel serta memastikan peserta memahami tujuan, produk, dan dampak program.
“Kartu Prakerja juga perlu memastikan pelatihan dalam ekosistem Prakerja berkualitas. Tak kalah penting, sarana dan prasarana pendukung, seperti website, dashboard, serta contact center Kartu Prakerja harus selalu siap dan beroperasi dengan optimal,” pungkasnya.
Editor : Kuswandi
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link