QRIS Cross Border Kurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS

JawaPos.com – Layanan keuangan yang terjangkau dan konektivitas menjadi elemen penting untuk menciptakan ekosistem keuangan digital. Inisiasi QR code Indonesian standard antarnegara (QRIS cross border) oleh Bank Indonesia (BI) menguatkan kolaborasi antara perbankan dan fintech. Selain itu, menjembatani pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan wisatawan mancanegara.

Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Dyah N.K. Makhijani menilai, QRIS cross border dapat membuka akses UMKM ke pasar wisman ASEAN. Potensi pasarnya diperkirakan mencapai 6 juta orang. Ditambah, fitur tersebut menekankan fungsi interoperabilitas antarnegara.

Transaksi melalui QRIS cross border menggunakan local currency settlement (LCS). Dengan begitu, itu memungkinkan transaksi lintas negara tidak lagi bergantung terhadap kurs dolar Amerika Serikat (USD). Serta, mengurangi eksposur terhadap risiko nilai tukar dan biaya sehingga transaksi lebih murah.

Dyah menyambut positif inisiasi QRIS cross border untuk bisa mendorong pemulihan sektor pariwisata Indonesia. Harapannya, inisiatif tersebut dapat terintegrasi dengan program kementerian/lembaga pariwisata.

“Sehingga QRIS menjadi kanal pembiayaan digital perjalanan turis mencanegara secara end-to-end. Mulai transportasi, hotel, hingga kuliner,” ucapnya.

Dia menyebutkan, kolaborasi antara perbankan dan fintech semakin meningkat tahun ini. Itu tecermin dari proporsi kolaborasi pembiayaan kedua lembaga jasa keuangan tersebut yang mendominasi dalam enam bulan terakhir. Bahkan, per Oktober 2022 mencapai 46 persen.

Kolaborasi perbankan-fintech turut mendorong pengembangan digitalisasi UMKM. Sebab, dari 18,7 juta penerima pembiayaan, sekitar 4,5 juta berasal dari usaha rakyat.

Selain itu, membantu bank dalam memenuhi kewajiban penyaluran kredit modal UMKM minimal 20 persen dari total pembiayaan pada 2022. Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo berkomitmen untuk terus mempercepat dan memperluas implementasi QRIS.

Tercatat, penggunanya kini sudah mencapai 30 juta orang. Tahun depan lulusan Iowa State a University itu menargetkan pengguna QRIS menembus 45 juta orang.

Hingga semester I 2022, transaksi QRIS meningkat signifikan sebesar 322,5 persen secara tahunan. Begitu pula volume transaksi yang naik 194,4 persen secara tahunan.

Peningkatan itu sejalan dengan fitur baru QRIS yang memudahkan pengguna untuk melakukan tarik dan setor tunai di merchant. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, keamanan dan kenyamanan transaksi menjadi prioritas utama.

Nasabah BCA yang berlibur ke Thailand kini bisa menjadi lebih seru dengan adanya fasilitas QR cross border via BCA mobile. Baik untuk berbelanja maupun melakukan pembayaran lainnya. Cukup dengan scan kode QR dari merchant yang sudah bermitra dengan bank Thailand yang terintegrasi dengan jaringan QRIS.


Credit: Source link