BANGLI, BALIPOST.com – Sudah setahun lebih petani di Subak Tengaling, Desa Tamanbali tidak bisa menanam padi. Penyebabnya pasokan air ke subak setempat terputus, akibat longsornya jalan Tamanbali-Guliang Kangin. Petani sangat berharap Pemkab Bangli segera melanjutkan perbaikan jalan tersebut yang gagal tuntas tahun lalu.
Berdasarkan pantauan, Jumat (3/2) sebagian lahan di subak tersebut saat ini berisi tanaman ubi. Ada juga petani yang menanam jagung dan bunga pacah. Tak sedikit lahan sawah di sana tampak terlantar.
Nyoman Sukadana, salah satu petani yang ditemui di Subak Tengaling mengaku selama setahun tak dapat pasokan air, sawah garapannya hanya bisa diisi ubi. Sempat juga diisi tanaman jagung. Hasil yang didapat diakui jauh sedikit dibandingkan padi. Meski demikian, ketimbang terlantar ia tetap mengisi lahannya dengan ubi. “Biar ada saja hasilnya,” ujar petani asal Desa Tamanbali itu.
Petani lainnya, Dewa Ketut Ngenteg mengaku saat pasokan air masih normal, sawah yang dikontraknya itu biasanya ditanami padi dua kali dalam setahun. Sejak pasokan air putus, ia hanya mengisi sawahnya dengan tanaman bunga pacah. Ia enggan menanami lahannya dengan ubi karena di sekitar sawahnya banyak kera.
Kata Ngenteg, sebenarnya tanaman bunga pacah juga butuh air. Kalau seminggu saja tidak dapat air, tanaman bunganya akan layu. Namun demikian selama ini hanya bisa mengandalkan air hujan.
Agar petani bisa tanam padi lagi, ia pun sangat berharap pemerintah segera melanjutkan perbaikan jalan Tamanbali-Guliang kangin. Dimana pada lokasi jalan yang mengalami longsor itu juga terdapat jaringan irigasi untuk pengairan sawah di subak Tengaling. “Harapan petani supaya cepat diperbaiki,” harapnya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli I Wayan Lega Suprapto mengatakan untuk melanjutkan perbaikan jalan Tamanbali-Guliang Kangin tahun ini sudah disiapkan anggaran Rp 2,3 miliar. Saat ini perencanaannya masih dalam proses review. Pihaknya menargetkan perbaikan jalan itu tuntas tahun ini. “Harus tuntas. Mudah-mudahan kontraktornya profesional,” pungkasnya.
Sebagaimana yang diketahui perbaikan jalan Tamanbali -Guliang Kangin sebenarnya sudah dilakukan 2022 lalu dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Namun proyek perbaikan tidak tuntas. Rekanan pelaksana proyek perbaikan jalan tersebut tidak bisa menyelesaikan proyek sesuai batas waktu yang ditentukan karena alasan situasional.
Dinas PUPRPerkim Bangli pun terpaksa memutus kontrak pihak rekanan. Pascaputus kontrak, Dinas PUPRPerkim Bangli memasang pagar pembatas di sekitar lokasi proyek mangkrak. (Dayu Swasrina/balipost)
Credit: Source link