JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pandemi Covid-19 menambah beban Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). Sebab, para auditor perlu meningkatkan pengawasan di tengah banyaknya kebijakan yang diambil pemerintah selama pandemi.
Sri Mulyani menuturkan, dalam kondisi normal saja, para APIP harus dapat mengelola risiko dalam menjaga tata kelola kepemerintahan. Para APIP ini harus benar-benar bisa memastikan setiap kebijakan yang diluncurkan masing-masing kementerian atau lembaga, sehingga tidak ada penyimpangan yang merugikan negara.
APIP berperan menjaga kredibilitas serta reputasi pemerintah suatu negara. Pasalnya, upaya membangun reputasi, kredibilitas, dan kepercayaan itu tidaklah mudah.
“Membangun kredibilitas, reputasi yang baik, dan kepercayaan publik itu sangat sulit. Sedangkan menghancurkannya atau merusaknya itu sangat mudah,” ujarnya dalam acara virtual, Rabu (23/12)
Ketika terjadi skandal, maka reputasi pemerintah akan ikut goyah. Maka dari itu, peranan pengawas internal menjadi sangat penting bahkan dalam suasana normal.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, pandemi Covid-19 menambah beban kerja para APIP. Pasalnya, dampak virus telah mengubah cara kerja, ekonomi, maupun sosial.
Apalagi, selama pandemi korona, pemerintah telah banyak mengambil kebijakan krusial, salah satunya melebarkan defisit APBN demi memenuhi kebutuhan belanja. Ia mengaku, kebijakan yang diambil pemerintah selama pandemi sangat cepat dan harus akurat.
Sehingga, para auditor atau APIP pun harus bekerja lebih ekstra untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar sesuai tata kelola yang ditetapkan. “Kita sudah memiliki tanggung jawab dan beban untuk meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara dan pemerintahan yang bersih dengan tata kelola yang baik, apalagi ditambah pandemi yang mengharuskan bergerak cepat,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link