JawaPos.com – Monty Tiwa tentu sudah terbiasa menggarap film layar lebar selama 20 tahun lebih berkarir di dunia perfilman tanah air. Akan tetapi, sutradara yang juga produser sekaligus penulis naskah skenario itu merasa saat menggarap film Hidayah seperti ada tanggung jawab besar diembannya.
Menurut Monty Tiwa, dari kata hidayah saja tersemat nilai yang sangat besar di dalamnya. Dia tentu tidak mau film Hidayah garapannya itu melenceng dari makna yang terkandung dari kata hidayah itu sendiri.
“Ada beban yang dimiliki. Beda ketika kita membuat film dengan judul kata hidayah dari film berjudul lain. Misalkan saya bikin film pocong, saya tidak ada tuntutan harus ada di koridor nilai,” jelas Monty Tiwa di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan.
Tak mau melenceng dari nilai-nilai keagamaan dan muatan makna yang terkandung dalam kata hidayah, Monty Tiwa pun didampingi oleh pemuka agama yang meneliti setiap scene dan agedan saat proses syuting film Hidayah berlangsung.
“Dengan demikian kalau ada yang salah dibenerin, nggak main-main kita. Saya juga nggak berani ya, ada tanggung jawab dan harus ada kehati-hatian,” jelas sutradara film Get Married 3 itu.
Menurut Monty Tiwa, ada tantangan tersendiri ketika harus membuat film mengawinkan antara tontonan dan tuntunan. Menyeimbangkan keduanya tidak lah mudah.
“Merancang ramuan antara tontonan dan tuntunan selalu menarik,” akunya.
Dalam kesempatan itu, Monty Tiwa memberikan apresiasi khusus kepada Givina Lukita, pemeran Ratna dalam film Hidayah. Menurutnya, kualitas akting dan energi yang diberikannya untuk film ini sangat luar biasa.
“Di atas jam 11 malam, hujan, dingin, dia berakting dengan sangat luar biasa. Saya nggak yakin pemeran pengganti yang sudah lebih pengalaman dan lebih kuat pun bisa bertahan selama Givina bertahan,” katanya.
Selain memberikan apresiasi pada Givina, dia juga memberikan apresiasi kepada Ajil Ditto. Monty Tiwa menyebut, kemampuan akting Ajil sudah diperhatikannya sejak sekitar tiga tahun silam.
“Pemain-pemain di sini sudah pernah kerjasama dengan saya sebelumnya.Mereka bekerja di atas ekspektasi saya,” tandas Monty Tiwa.
Film Hidayah menceritakan tentang perjalanan kehidupan religi Bahri (Ajil Ditto), mantan narapidana yang ingin mengubur masa lalu. Demi melupakan masa lalu kelam, dia pun memutuskan pindah dari tempat tinggalnya di kota ke sebuah desa bernama Mekarwangi.
Kepindahan Bahri ke Desa Mekarwangi atas permintaan sang sahabat, Hasan (Alif Joerg), yang ingin meminta bantuannya. Desa Mekarwangi mengalami gangguan gaib, dipercaya disebabkan oleh Ratna (Givina Lukita), teman lama Bahri.
Ketika datang ke desa, Bahri menemukan Ratna sedang kesakitan akibat suatu penyakit. Akan tetapi dia tak kunjung meninggal dunia. Ratna selalu berteriak kesakitan memecah keheningan desa setiap malam. Selain itu, desa itu ternyata juga diganggu oleh makhluk gaib yang menghantui warga.
Film Hidayah digarap oleh rumah produksi Pichouse Films (MD Pictures Company) bersama Clock Work Films dan MAXstream.Film ini digarap mengacu pada serial televisi berjudul Hidayah yang sukses pada tahun 2005-2007 silam. Filmnya akan tayang di bioskop mulai 12 Januari 2023.
Credit: Source link