Adipati Dolken Beri Julukan kepada Sara Fajira Sebagai Ratu Horor

JawaPos.com – Adipati Dolken memberi julukan baru terhadap aktris Sara Fajira. Perempuan yang namanya melejit lewat tembang Lathi itu disebutnya sebagai ratu horor.

Julukan yang diberikan Adipati Dolken ini tentu bukan untuk menyandingkan Sara Fajira saat ini dengan mendiang Suzzanna yang sudah dikenal publik luas dalam peran-peran yang dimainkannya. Adipati Dolken memiliki alasan khusus menyebut Sara Fajira sebagai ratu horor.

“Karena film dia horor semua, dan cocok banget,” kata Adipati Dolken dalam pemutaran perdana film Bayi Ajaib di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

Sara Fajira memang telah bermain di sejumlah film horor. Misalnya dia sempat bermain dalam film Kabut dan Bayi Ajaib. Selain itu, Sara Fajira juga bermain dalam film series genre horor berjudul Hitam.

Diberi julukan sebagai ratu horor oleh Adipati Dolken, Sara Fajira tentu saja senang. Namun, dia mencandai balik Dodot – sapaan akrab Adipati Dolken, seolah untuk menunjukkan kalau julukan yang diberikan itu bukan untuk terlalu diseriusi.

“Nanti kirim nomor rekening ya biar aku transfer,” canda Sara.

Dalam kesempatan tersebut, Sara Fajira mengungkapkan tantangan yang dihadapinya saat bermain film horor Bayi Ajaib. Dia harus dapat dipercaya oleh penonton ketika berakting sebagai seorang ibu hamil. Sara Fajira pun melakukan riset terkait hal itu dengan mengamati orang-orang yang sedang hamil untuk menangkap ekspresi, cara berjalan, cara berdiri, cara tidur, dan yang lainnya.

Setelah berhasil mengamatinya, Sara Fajira kemudian berusaha mengaplikasikannya ke dalam karakter yang dimainnya dalam film garapan rumah produksi Falcon Black itu.

“Aku juga tanya-tanya ibu hamil pergerakannya dari tidur ke duduk kayak gimana. Terus jalannya kayak gimana, itu dipelajari supaya terlihat natural,” jelasnya.

Bayi Ajaib merupakan film remake dari film legendaris pada tahun 1980-an. Sara Fajira mengaku tidak terbebani dengan film ini yang sudah punya nama pada masa lampau. Dia justru senang sekaligus merasa tertantang bermain sebaik mungkin untuk membawa penonton bernostalgia atau memperkenalkan film keren pada masanya kepada para penonton baru dari kalangan anak muda.

“Kalau beban enggak sih, ini challenge. Khawatirnya kita enggak maksimal. Tapi kita benar-benar tulus dan ikhlas supaya hasilnya terbaik,” tandas Sara Fajira.


Credit: Source link