Ketahui 4 Sinyal Harus Mengakhiri Hubungan dengan Pasangan

JawaPos.com – Sebagian orang harus berpikir dua kali sebelum berpisah dari pasangannya. Berbagai faktor menjadi alasannya. Beberapa dari kita takut sendirian atau memang masih mencintainya.

Mengetahui dengan tepat kapan suatu hubungan harus diakhiri adalah keputusan yang sulit. Itu tergantung pada orang-orang yang terlibat dan pada situasi masing-masing hubungan. Pakar Hubungan Dr. John Gottman memberi tahu tanda guna mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berpisah agar tak menyesal.

Gottman menemukan empat sinyal atau tanda negatif yang menyebabkan hancurnya hubungan. Dilansir dari Very Well Mind, Senin (24/8), jika empat faktor ini dirasa terlalu menyakitkan sebaiknya diakhiri.

1. Kritik

Mengkritik membangun berbeda dengan menyudutkan atau mengeluh. Kritik yang menyudutkan biasanya disertai kata-kata kasar. Ketika kritik seperti itu selalu hadir dalam suatu hubungan, pasti membuat hubungan memanas.

Jika mengkritik pasangan Anda terus-menerus atau merasa pasangan selalu salah, mereka merasa menerima penghinaan. Hubungan mungkin dapat diselamatkan, tetapi kondisi itu bisa jadi pertanda buruk.

2. Bertahan

Terlalu sering betahan atau mengalah adalah upaya untuk mempertahankan diri dari serangan yang menyakitkan. Ketika seseorang merasakan siksaan batin, maka akan merasakan hubungan yang tak nyaman lagi.

Secara umum, manusia tidak suka diberi tahu bahwa mereka melakukan kesalahan. Sikap defensif hanyalah cara untuk mengalihkan rasa sakit untuk dipendam sendiri. Terus-menerus bersikap defensif dalam suatu hubungan adalah pertanda buruk.

3. Penghinaan

Tanda ketiga adalah penghinaan. Penghinaan dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Saat menghina orang lain, biasanya menggunakan kata sarkasme.

Ketika sudah mengejek pasangan, maka ucapan atau lisan bisa sangat menyakiti. Perilaku ini bisa membuat pasangan tak dihargai. Apalagi ketika pasangan sudah cuek pada kita.

4. Menghindar

Bersikap diam, dingin, dan menghindar adalah perilaku yang paling merusak. Sama seperti sikap defensif, sikap dia biasanya merupakan hal paling menyiksa.

Ketika sikap diam muncul dalam suatu hubungan, komunikasi pada dasarnya telah rusak. Pasangan mulai menghindari kontak mata, menarik diri, menutup diri, atau berhenti merespons pasangannya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link