JawaPos.com – Antusiasme masyarakat terhadap merek lokal, khususnya produk kecantikan dan personal care, semakin hari semakin meningkat. Hal itu seiring dengan kampanye pemerintah bersama pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Senior Manager Corporate Communication and Sustainability Martha Tilaar Group Ofra Shinta Fitri mengatakan, industri kecantikan menjadi salah satu industri yang memang sangat dinamis, terlebih sejak adanya pandemi COVID-19.
Ofra juga menuturkan, Industri kecantikan di tanah air mengalami perubahan yang cukup pesat, hal itu seiring dengan mulai membaiknya minat para konsumen. Kondisi tersebut tentu menjadi ceruk pasar yang menjanjikan bagi masyarakat, khususnya anak-anak muda untuk terjun menjadi entrepreneur produk-produk skincare dan kecantikan.
“Terlebih, pasar skincare dan produk kecantikan masih sangat luas. Kehadiran e-commerce juga membantu jalur ke konsumen menjadi lebih mudah,” ujar Ofra dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Kamis (21/7).
Bahkan, lanjut Ofra, Produk kecantikan dan personal care yang laris di pasaran tak hanya milik perusahaan besar saja. Produk dari brand lokal atau yang lazim disebut dengan indie brand milik para influencer, artis, public figure, mahasiswa, ataupun entrepreneur muda juga banyak diminati.
“Jasa toll manufacturing memang memungkinkan siapa pun untuk memiliki brand sendiri. Cita-cita menjadi beautypreneur yang punya produk dengan brand sendiri tanpa harus pusing membuat pabrik, mencari formula, bahan, maupun mengurus perizinan bisa terwujud melalui toll manufacture dengan mekanisme berbagi sumber,” ujarnya.
Ofra mengungkapkan, situasi itu tentu direspons PT Cedefindo, anak usaha dari PT Martina Berto Tbk, dikenal sebagai salah satu pusat produksi atau toll manufacturing yang memproduksi kurang lebih 80 persen peredaran indie brand di pasar Indonesia.
“Tak hanya indie brand, beberapa perusahaan nasional dan multinasional juga mempercayakan produksi produk-produk mereka kepada PT Cedefindo, yang sudah berpengalaman sejak tahun 1981,” jelasnya.
Diketahui, baru-baru ini PT Cedefindo memenangkan contract manufacturing dari salah satu perusahaan multinasional. Semaraknya pasar lokal indie brand juga membuat perusahaan ini mencetak pertumbuhan bisnis yang cukup menggembirakan di pertengahan tahun 2022 ini.
“Output produksi meningkat sebesar 52 persen dari 1,450 ton di tahun lalu menjadi 2,160 ton di tahun 2022. Kenaikan output produksi disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari perusahaan Multi Nasional,” jelasnya.
Karena itu, dengan pertumbuhan bisnis dan performa yang kian membaik, PT Cedefindo berkontribusi dalam meningkatkan kinerja bisnis induk perusahaannya, PT Martina Berto Tbk dan berharap bisa terus mendukung tumbuhnya merek lokal baru, serta entrepreneur muda di tanah air.
Terbukti, kata Ofra, dalam beberapa tahun terakhir, industri kecantikan lokal tumbuh dengan sangat pesat. Di tengah gempuran berbagai merek dan produk internasional, berbagai produk lokal mampu menunjukkan perkembangan yang menjanjikan melalui kualitas, harga yang bersaing serta strategi pemasaran dan branding yang baik.
“Faktanya, berdasarkan riset Nielsen, di triwulan pertama tahun 2022, dibandingkan kategori lain di kelompok fast moving consumer good (FMCG), produk-produk kecantikan termasuk yang berkontribusi besar pada pertumbuhan sales di e-commerce. Di e-pos market bahkan pertumbuhannya di atas 10 persen,” pungkasnya.
Credit: Source link