Perputaran Ekonomi Dipicu Pemilu Bakal Mulai Terasa Semester II

JawaPos.com – Kondisi ekonomi domestik diyakini masih cerah pada tahun ini meski dihantui tekanan ekonomi global. Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menuturkan, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan masih relatif stabil. Salah satu pemicunya adalah perputaran dana pemilu yang cukup besar.

Katarina menjelaskan, aliran dana untuk pelaksanaan Pemilu 2024 mulai dibelanjakan pada semester II 2023. “Sebagian besar dibelanjakan pada paro kedua 2023 dan akan sangat mendorong daya beli masyarakat serta perputaran ekonomi,” ucapnya pada Market Outlook 2023: Seeds of Opportunity di Jakarta Selasa (17/1).

Apalagi, lanjut Katarina, dana pemilu kali ini mencapai Rp 110,4 triliun, jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan pemerintah menyatukan anggaran pemilihan umum dalam satu waktu, mulai pilpres, pemilihan anggota DPR, DPRD, hingga pilkada.

“Anggaran pemilunya Rp 110,4 triliun. Ini sekitar 2,5 kali anggaran pemilu sebelumnya. Waktu itu pada 2019 pilpres Rp 25,6 triliun, pilkada Rp 20 triliun. Jadi, total-total 2,5 kalinya dari pemilu yang lalu,” katanya.

Dana yang besar itu diyakini akan mendorong konsumsi masyarakat dan berdampak pada geliat ekonomi domestik. Sejalan dengan itu, risiko nilai tukar juga disebut akan mereda tahun ini.

Senior Portfolio Manager Equity MAMI Samuel Kesuma menambahkan, arus modal masuk ke negara berkembang akan makin deras. Hal itu dipicu bank sentral Amerika Serikat atau The Fed yang mengurangi agresivitasnya.

“Selain akibat The Fed mengurangi agresivitasnya, didukung pembukaan kembali ekonomi Tiongkok. Dampaknya, November 2022, negara berkembang membukukan rekor tertinggi arus masuk dana asing,” paparnya.

Kondisi itu disebut Samuel menjadi cerminan bahwa ketika investor asing tengah sangat pesimistis tahun lalu, mereka justru melihat bahwa RI membawa banyak sentimen positif. Terutama di tengah ketidakpastian global yang terjadi.


Credit: Source link