Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Kematian Sulit Ditekan

by

in

JawaPos.com – Jawa Barat masih menjadi provinsi yang paling dengan kasus Covid-19 harian terbanyak dalam sepekan terakhir. Kasus baru Covid-19 harian pada Rabu (28/4) bertambah 5.241 kasus. Kini total sudah 1.657.035 orang terinfeksi Covid-19. Kasus harian terbanyak masih disumbang oleh Jawa Barat. Angka kematian masih tinggi di atas 100 jiwa sehari.

Dalam sehari bertambah 1.354 kasus. Dan ini terjadi sudah dalam sepekan terakhir. Jawa Barat selalu menjadi juara kasus harian Covid-19. Ada 73.283 spesimen yang diperiksa. Dan ada 41.057 orang yang diperiksa dalam sehari.

Pemeriksaan berpengaruh pada angka positivity harian. Angka positivity rate yaitu jumlah positif kumulatif dibagi jumlah orang yang dites lalu dikali 100. Angka positivity rate orang yakni 12,77 persen. Sedangkan kasus aktif naik 246 orang.

Kasus kematian harian bertambah 177 jiwa. Paling banyak kasus kematian harian terjadi di Jawa Tengah sebanyak 57 jiwa. Total kini sudah 45.116 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan kasus kematian akibat Covid-19 di tanah air sulit ditekan. Angka kematian di Indonesia adalah 2,7 persen.  “Presentase ini telah bertahan selama lebih dari 2 bulan terhitung sejak awal Februari 2021,” kata Wiku dalam keterangan virtual pada Rabu (28/4).

Wiku menegaskan Indonesia terus berupaya menekan pula presentase kasus aktif dengan menyentuh 6 persen. Dan meningkatkan presentase kesembuhan hingga lebih dari 90 persen. “Ini jadi motivasi untuk dapat juga menurunkan presentase kematian. Namun, presentase kemtian ini sulit ditekan karena penurunan bisa terjadi apabila semua kasus posfitif baru dapat seluruhnya sembuh, sedangkan saat ini dari kasus baru yang ada, masih ada yang meninggal dan dalam perawatan,” paparnya. “Kita tak boleh melihat dari kasus aktif dan kesembuhan saja, tapi perlu mewaspadai angka kematian. Sebab msh ada beberapa provinsi yang mencatatkan kematian tinggi,” sambungnya.

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link